Kamis, 28 April 2016

ANTONIO GRAMSCI

Riwayat hidup dan perkembangan intelektual Gramsci, terbagi ke dalam beberapa fase. Bellamy misalnya, membaginya dalam  lima fase : Pertama, masa kanak-kanak dan remajanya di Sardinia antara tahun 1891-1911. Kedua, masa ketika  studinya di Turin University, serta awal karirnya sebagai komentator untuk Grido Popolo antara tahun 1911-1918. Ketiga, masa di mana Gramsci mengalami pengalaman "tahun-tahun merah" serta  dewan pabrik sambil menjadi  redaktur L' Ordine Nuovo antara  tahun   1918-1920. Keempat, masa ketika terjadi kritik yang dihasilkan terhadap Partai Sosialis Italia dan  pembentukan Partai Komunis Italia (PCI) antara  tahun  1921-1926.  Kelima, adalah   masa-masa  Gramsci  di  penjara sejak tahun 1926 sampai wafatnya pada tahun 1937.

Sementara Yoseph Femia, membedakan ke dalam empat tahap perkembangan kehidupan politik dan pemikiran Gramsci. Periode pertama, merentang tahun 1914-1919, merupakan tahun-tahun pembentukan wawasan politik  dan intelektual. Dalam periode ini, meskipun Gramsci adalah seorang sosialis muda yang militan  dan  revolusioner, orientasi  filsafatnya menurut Femia lebih idealis ketimbang praxis-marxistis. Tulisan-tulisannya  kebanyakan terdapat di dalam surat kabar sosialis Avanti dan L’  Grido  del  Popolo mengungkapkan kondisi-kondisi budaya maupun keinginannya untuk menanamkan kesadaran terhadap kaum buruh melalui pendidikan. Periode kedua, berlangsung sekitar 1919-1920, suatu bentang waktu ketika Italia dilanda oleh banyak keributan pabrik dan aksi-aksi mogok. 

Dari  pembentukan partai Komunis Italia (PCI--  Partito  Comunista Italiano) tahun 1921 sampai masuknya Gramsci ke beberapa tahanan fasis di bawah Mussolini, digolongkan  oleh Femia sebagai periode ketiga dari hidup Gramsci. Fase  terakhir adalah mulai dari tahun 1926.  Pada tahun  1928 Gramsci dijatuhi hukuman selama 20 tahun sampai  meninggal 1937 karena pendarahan otak. 

Dalam masa inilah Gramsci merencanakan penyelidikan  mendalam terhadap pengalaman politiknya dalam kerangka historis maupun filosofis yang lebih luas. Antara  tahun  1929-1935  dia menyelesaikan 32 catatannya yang berjumlah sekitar  3000 halaman. Tulisan-tulisan inilah yang disebut Quaderni (Prison Notebooks), di sinilah Gramsci menyusun tema-tema, kepentingan, prinsip-prinsip maupun konsepnya. Dalam tulisan itu, Gramsci berupaya untuk mengadaptasikan senjata kritis marxisme (keniscayaan revolusi) ke dalam kondisi kapitalisme Italia.

A. LATAR BELAKANG INTELEKTUAL SINGKAT ANTONIO GRAMSCI
Antonio Gramsci lahir di Ales, sebuah kota kecil di Sardinia (Italia) pada 22 Januari 1891.  Dia hidup dan  menetap di sana selama 20 tahun.  Dia  adalah  anak keempat dari tujuh bersaudara. Gramsci berasal dari keluarga yang sangat miskin. Ayahnya adalah seorang juru ketik yang berasal dari kota Naples.  Sedangkan Ibunya berasal dari kota kecil Ghilarza, Sardinia.  Ibu Gramsci tidak memiliki penghasilan yang tetap, pekerjaannya adalah hanya seorang tukang jahit. 

Ketika Gramsci berusia 7 tahun (1897), ayahnya dipecat dari pekerjaannya dengan tuduhan penggelapan dengan tanpa pesangon sepeser pun.  Mulai  saat  itu, Gramsci, Ibu dan keenam saudaranya yang lain hidup dalam kemelaratan. 

Selain kondisi ekonomi keluarga yang cukup memprihatinkan di masa kanak-kanak ini, Gramsci juga didera masalah kesehatan tubuhnya. Gramsci adalah seorang yang memiliki cacat tubuh. Para dokter  berupaya  mengobati Gramsci dengan membuat kayu-kayu penyangga pada tubuhnya. Secara fisik, Gramsci tumbuh menjadi anak-anak yang bungkuk dan tingginya hanya lima  kaki.  Selain itu, Gramsci juga menderita tekanan psikologis, dia memiliki sifat introvert dan paranoid.

Pada tahun 1898, Gramsci mulai sekolahnya di Ghilarza,  tetapi  pendidikannya itu terpaksa putus beberapa tahun karena kesulitan biaya. Ketika  Gramsci berumur  11 tahun, Gramsci meninggalkan sekolah di desanya dan kemudian bekerja di kantor Agraria setempat sebagai seorang pesuruh kantor, atas saran ayahnya, Gramsci melanjutkan sekolahnya di kota Sautulussurgiu dalam satu sekolah yang dikategorikan sekolah kelas bawah.  Meskipun, dengan segala keterbatasan, Gramsci mampu menyelesaikan sekolahnya pada tahun 1908. Kemudian  Ia masuk sekolah lanjut pada tahun itu juga di Cagliari (pusat Sardinia), dan hidup bersama kakaknya yang sudah bekerja di  sana. Saudara laki-lakinya itu adalah Gennaro. Saudaranya inilah yang kemudian untuk pertama kali mengenalkan politik pada Gramsci.  Karena sebelumnya, di tahun  1906 Gennaro sering mengirimkan pamflet-pamflet dan terbitan sosialis kepada adik-adiknya.

Di kota Cagliari, situasi politik terutama gerakan-gerakan protes atas penindasan imperialis yang memaksa munculnya nasionalisme Sardinia.  Gramsci, di kota ini sudah mulai aktif dalam perjuangan politik. Lewat sebuah terbitan di sekolahnya, Gramsci mulai menunjukkan semangat perjuangannya. 

B. PEMBENTUKAN INTELEKTUAL DAN AKTIVITAS POLITIK.
Perubahan terpenting yang terjadi dalam hidup Gramsci adalah pada 1911, ketika ia berhasil mendapat bea siswa untuk melanjutkan belajar di  Universitas Turin  bersama  sahabatnya  dari Sardinia  yang kelak menjadi  rekan Gramsci di Bidang politik yaitu  Palmiro Togliatti. Bea siswa tersebut diberikan  bagi siswa Sardinia yang miskin guna melanjutkan perjalanan studinya.

Meskipun demikian, bea siswa yang diberikan sangat minim. Kebutuhan  peralatan studi dan untuk persediaan makanan dan gizi tidak terpenuhi oleh bea siswa tersebut. Kekurangan gizi ini, ditambah kondisi udara  yang sangat dingin, membuat kesehatan Gramsci menjadi terganggu. Antara tahun 1913 sampai tahun 1915, Gramsci menderita sakit. Dalam kondisi demikian, Gramsci  sempat  putus asa dan berkeinginan meninggalkan kuliahnya. Namun, berkat dorongan bakat khususnya dalam ilmu bahasa dan linguistik serta atas dorongan beberapa gurunya, maka Gramsci mengurungkan niatnya. Dia tetap melanjutkan kuliahnya. 

Selama di Universitas Turin, Gramsci untuk pertama kalinya secara intelektual mengenal lingkungan pendekatan marxis melalui beberapa intelektual sosialis maupun dari  profesor  yang memiliki hubungan dengan gerakan sosialis.  Intelektual yang dikenal dan dekat dengan Gramsci adalah Umberto Uno dan  Dante Scholar yang merupakan sastrawan dan juga sejarawan. Tokoh lain adalah Annibale Pastore yang mengenalkan filosofi praxis Hegelian. Sebelumnya, filosofi praxis diperkenalkan di Italia lewat seorang ahli bahasa dan sejarah yaitu Antonio Labriola. Tokoh lain yang juga mengenalkan dan bahkan mempengaruhi sikap intelektual Gramsci adalah Mandolfo dan Benedetto Croce yang secara  intelektual paling berpengaruh di Italia sekitar tahun 1895-1900, yang kemudian menjadi Godfather dalam lingkungan intelektual Italia.

Di luar aktivitas kuliah, kedatangan Gramsci di Turin menandai perjumpaan pertamanya dengan kehidupan kota industri modern. Gemerlapnya kemewahan kota dan juga dangkalnya pertunjukan-pertunjukan budaya  membuat Gramsci  (sebagai mahasiswa  jurusan  sastra) sering menulis banyak kritik teater. Semua itu membuka matanya tentang betapa tajamnya jurang kehidupan kota dan desa, interaksi keduanya, dan hubungan politik antara kelas buruh di kota dan petani di desa. Kontras yang tajam tersebut itu terjadi karena jurang kehidupan sosial yang semakin menganga di  Italia. Secara umum ini terlihat dari konflik antara daerah industri  'Utara' dan kawasan pedesaan  'Selatan' yang cenderung menyimpan pertanyaan-pertanyaan tersembunyi tentang basis kelas. 

Sejak 1887, tumbuhnya industri di Utara telah diwarnai dengan kebijakan proteksionis dari modal asing, guna menjamin dominasi dari pasar domestik.  Tetapi,  itu mambuat dampak  jelek  bagi kehidupan pertanian  Italia. Kecuali  bagi produsen gandum di Italia Tengah dan Utara, kaum tani tidak dapat lagi mengeksport produksi mereka. Sementara, pada saat  yang sama,  mereka dipaksa untuk membeli produk dari  negara industri  maju  lainnya,  yang  harganya  lebih  murah. Inilah yang menjadi dasar pokok dari apa yang  menjadi„'Gugatan  Selatan'  ('Southern  Question'). 

Semangat “Selatanisme” seperti ini merupakan  ketetapan posisi politik  Gramsci  ketika kedatangannya di Turin pada 1911. Hal ini menunjukkan bahwa ternyata pengalaman hidup Gramsci di Sardinia sangat mendalam, bukan  hanya pengalamannya  yang  terlalu dini akan kemiskinan dan ketidakadilan sosial di daerahnya tetapi juga minatnya terhadap budaya di sana. Pengalaman-pengalaman  inilah yang juga memberi andil besar bagi pembentukan Gramsci sebagai seorang revolusioner. 

Gramsci, bukanlah sekadar seorang tokoh intelektual. Dia juga terlibat aktif dalam dunia politik. Saat di Turin, Gramsci mulai aktif melakukan perjuangan  politik.  Gramsci  saat  itu  mulai  mengenal organisasi-organisasi sosialis militan. Adalah Angelo Tosca  yang kemudian menjadi pemimpin sayap kanan PCI yang pertama-tama mengenalkan aktivitas politik kepada Gramsci  pada tahun 1912. Pada tahun itulah Gramsci bergabung  dengan Partai Sosialis Italia. 

Pada  tahun 1914, Gramsci menjadi staf dari  mingguan Partai Sosialis, L’ Grido del Popolo dan kemudian dia menjadi wartawan tetap di sana. Selama menjadi staf dalam mingguan ini Gramsci selalu menulis setiap aspek dari  masyarakat Turin dan kondisi ekonomi  politiknya. Gramsci juga kerap menulis, menganalisis sejumlah pemogokan dan demonstrasi buruh di Turin, serta  peristiwa-peristiwa politik lainnya baik di Italia maupun secara internasional.  Sementara pada tahun 1916 Gramsci  juga menjadi  kolumnis pada terbitan Partai Sosialis  lainnya yaitu Avanti. 

Pada  bulan  Agustus 1917, terjadi  pemberontakan spontan rakyat Turin. Seperempat dari jumlah para buruh berdemonstrasi dan mendirikan barikade-barikade. Pusat kota Turin dikepung Buruh. Pemberontakan ini berlangsung  selama 4 hari. Sekitar 50 orang buruh meninggal dalam peristiwa tersebut, sedangkan 100 orang  lainnya dipenjarakan.  Peristiwa pemberontakan Agustus   ini memberi  arti politik yang luar biasa. Karena, hal  ini menunjukkan bahwa  rakyat Turin  masih memperlihatkan jiwa dan semangat revolusi yang sangat luar biasa. Pengalaman  Gramsci dalam gerakan dewan pabrik di Turin dari tahun 1919-1920. Setelah berakhirnya perang, merupakan periode keresahan sosial tidak ada  taranya  di seluruh  Itali. Pekerja baja Turin yang  diradikalisasi oleh perang, bereaksi dengan mengorganisasikan oposisi mereka di sekitar asosiasi-asosiasi staf pabrik  (commission interne). Gerakan itu kemudian meluas ke usaha-usaha  lain, seperti pabrik mobil fiat dan melangkahi serikat buruh reformis yang pada umumnya dikuasai oleh Gerakan dewan  pabrik ini menyebabkan Gramsci mempertimbangkan kembali pandangannya terhadap Lenin dan revolusi Rusia. Dia melihatnya sebagai pengalihan kekuasaan yang murni kepada pekerja, dan  mempercayai slogan "SEMUA KEKUASAAN UNTUK SOVIET-- SOVIET  MENCERMINKAN REALITAS RUSIA. 

Pemberontakan Turin ini, sangat berarti bagi karier politik Gramsci. Sebelum peristiwa itu, Gramsci tidak menduduki jabatan apa pun di dalam  partai.  Akibat penangkapan pemimpin-pemimpin partai dalam peristiwa tersebut,  Gramsci menjadi salah satu pimpinan komite sementara yang mengatur  kegiatan-kegiatan  partai. Gramsci  juga  mulai saat itu  menduduki  posisi  kunci pada I’ Grido Del Popolo. Pada bulan Mei 1919, Gramsci dan beberapa kawannya seperti  Tasca,  Togliatti  dan  Terracini  mendirikan Ordine Nuovo, sebuah jurnal dengan tujuan untuk memberikan analisis dan rekomendasi atas pemberontakan-pemberontakan buruh militan di Italia Utara. Ordine Nuovo sangat berjasa dalam memegang peranan dan kegiatan langsung dalam proses revolusi. Pada tahun  1921, PCI secara terbuka didirikan. Antara tahun 1921-1923 PCI berada di bawah kepemimpinan Bordiga yang kemudian menjadi seteru politik Gramsci. 

Pada tahun 1923, perbedaan antara Gramsci dan Bordiga semakin  meruncing. Menurut Nigel Todd, konflik yang paling fundamental antara Gramsci dan Bordiga adalah persoalan penilaian atas menguatnya kekuatan Fasisme di Italia. Kelompok Bordiga menyatakan bahwa fasisme hanyalah  semata-mata gerakan bentuk lain dari politik borjuis dan secara politik tidak membahayakan gerakan revolusioner. Sementara Gramsci secara tegas berkeyakinan bahwa fasisme sangat berbahaya bagi pertumbuhan gerakan komunis Italia. 

Fascisme adalah gerakan politik yang dibentuk oleh pemimpin ex-sosialis,  Benito  Mussolini  (1883-1945). Mussolini sebelumnya adalah seorang  sosialis revolusioner yang meninggalkan partai pada awal Perang  Dunia II. Partai Sosialis ketika itu mendukung non-intervensi terhadap perang, sementara Mussolini menuntut Italia ikut terlibat dan berpihak pada Sekutu. Setelah  perang, Mussolini yang selama perang berpangkat kopral, membentuk fascis di  combattimento atau kelompok tempur untuk melindungi veteran perang yang pulang dan juga untuk menentang usaha-usaha "anti-patriotik" dari kalangan kiri. Dengan begitu  fascismo pada  awalnya  merujuk pada pasukan  paramiliter yang dibentuk  Mussolini. Banyak orang yang memandang  gerakannya sebagai usaha menghindari revolusi komunis dan cure terhadap paralysis politik dari partai-partai moderat. Pada bulan Oktober 1922, setelah apa yang disebut Mars di Roma, Mussolini ditunjuk sebagai perdana menteri dengan cara yang kurang lebih legal. Tahun 1928 sisa-sisa pemerintah konstitusional dihapus dari Italia, dan keadaan ini bertahan sampai lima  belas  tahun selanjutnya. Fasis Italia  sering menyebut   pengambilalihan kekuasaan yang mereka lakukan sebagai "revolusi" dan menyebut sistem mereka "negara  totaliter".  Istilah-istilah ini sebenarnya lebih bersifat bombastis ketimbang menggambarkan kenyataan. Namun, fasisme yang bertahan sampai duapuluh tahun itu telah mencetuskan perubahan politik dan ekonomi, yang  dibenarkan  oleh ideologi  yang  memang menyediakan alasan  yang  masuk akal. 

Pada tahun 1924 Gramsci diangkat menjadi pimpinan PCI, setelah  sebelumnya Dia merupakan wakil PCI di Moskwa 1922-1923 didukung komintern. Antara tahun 1924-1926 inilah masa yang sangat penting untuk memahami dasar politik yang dikumpulkan Gramsci dalam tulisannya di penjara.  Pada musim gugur di tahun 1926, Fasisme Italia yang dipimpin Mussolini memberhangus publikasi-publikasi kalangan kiri yang juga disertai penangkapan-penangkapan secara besar-besaran, termasuk di dalamnya Gramsci, yang baru dua tahun menjadi Sekretaris Umum Partai Komunis Italia. 8 November 1926, adalah  saat pertama kali Gramsci ditahan oleh Rezim Fasis. Pemenjaraan oleh fasis ini  secara pasti mengisolasikan dirinya dari kegiatan-kegiatan luar. Meskipun  Gramsci sebagai anggota terpilih dari Parlemen, sesuai dengan hukum, diberi hak istimewa dengan kekebalan dari tuntutan Mussolini yang membawanya ke dalam suatu  pemeriksaan juga dengan kawan-kawan komunis lainnya dalam sebuah  organisasi penyerangan pada pemberontakan  bersenjata. 

C. Di Penjara Fasis
Gramsci sempat diasingkan ke pulau Ustica, Pantai Utara Sicily, selama 6 minggu Dia berada dalam tahanan, Dia praktis kehilangan kemerdekaan dalam bergerak  dan melanjutkan hubungan dengan kawan aktivis partai lainnya. Salah seorang teman sepenjaranya adalah Bordiga yang dulunya pernah menjadi seteru politik dalam PCI. Pada tanggal 20 Januari 1927, Gramsci dipindahkan ke Milan. Pemindahan ke Milan ini, adalah dimulainya upaya isolasi politik oleh Rezim  Fasis secara permanen. 

Di Milan, aktivitas Gramsci benar-benar terbatas karena  pengawalan yang ketat. Di penjara, rezim fasis  juga menempatkan  seorang  agen provokatur  untuk  mengawasi Gramsci. Kondisi ini diperparah dengan minimnya fasilitas serta bacaan untuk aktivitas menulis Gramsci. Setelah  Milan, Gramsci  kemudian dipindahkan ke Roma di tahun 1928. Di kota inilah secara hukum Gramsci  diadili bersama beberapa aktivis partai lainnya seperti Terracini, Scoccimaro dan 20  orang lainnya. Dalam pengadilan ini Gramsci dan kawan-kawannya dituduh mengorganisasi sebuah pemberontakan bersenjata. Oleh pengadilan, tanggal 4 Juni, Gramsci  diputuskan  untuk dihukum dalam tahanan selama 20 tahun. Pada  tanggal 19 Juli, Gramsci dibawa  ke  penjara Turi,  di ujung  kota  Italia sekitar  20 mil dari kota Bari. 

Dalam tahanan inilah --meskipun  kondisi  kesehatan   yang  memburuk, Gramsci mulai mengerjakan Prison Notebooksnya. Hal ini dimungkinkan, mengingat perlakuan di Turi sedikit lebih baik ketimbang di  Milan. Di penjara Turi, Gramsci diperbolehkan menulis dan menerima buku-buku bacaan meskipun sangat terbatas, demikian juga keterbatasan itu dia alami dalam hubungannya dengan teman-teman sepenjaranya. Di tengah situasi  keterbatasnnya,  Gramsci   benar-benar secara serius  membaca kiriman-kiriman bacaan baginya, baik buku maupun terbitan-terbitan berkala. Kebiasaan berrefleksi, kepandaian membaca  perkembangan  politik  dan kecerdasan  menulis  adalah modal utama Gramsci untuk menghasilkan banyak tulisan. Bahkan bukan  itu  saja, dia pun mampu berkirim  surat  dengan kawan-kawannya  seperti Tatiana, Yulia dan  kepada  dua anaknya   (khusus anaknya yang bungsu,  Gramsci  tidak sempat  melihatnya) serta kepada ibu  dan  saudara-saudaranya.  Surat-surat  itulah  yang  kemudian   menjadi dokumen  penting  dan menjadi literatur modern  Italia yang terkumpul dalam Letters From Prison. Teoria Della Storia Della Storiografia dari Croce adalah  karya  atau buku pertama yang  diminta  Gramsci  dalam  penjara.  Ia juga mulai menerjemahkan  sejumlah karya  Marx  yang diisikan dalam ontologi Reclam yang begitu banyak. Karya-karya Marx antara lain : Theses on Feurbach,  ringkasan The Communist Manifesto, The Holy Family, Wage Labour and Capital, The Jewish Question dan sebuah  pengantar pada Contribution to the Critique  of Political Economy. Karya lain yang diterjemahkannya dipenjara : Das Capital Volume 1, sumbangan terhadap kritik Philosophy of Right Hegel, Theories of Surplus Value, The Poverty of Philosophy, The Eighteenth Brumaire dari Louis  Bonaparte, Sebuah Perang Sipil di Perancis, Critique of the Gotha  Program,  The  Holy Family  dan  sedikit  bagian penting dari disertasi doktoral Marx . 

Karya lain yang mengilhami pemikirannya di penjara adalah dari Lenin. Karya Lenin dipahami sedikit-sedikit mengingat  kesulitan bahasa, karya Lenin  dalam  bahasa Rusia. Pemeriksaan atas karya-karya di atas, menunjukkan bahwa  Gramsci memiliki latar belakang yang luas dalam marxis klasik dan dalam pembawaan tradisi filsafatnya. Tahun-tahun akhir Gramsci di tahanan Turi, merupakan  saat-saat  yang  memprihatinkan  bagi  kesehatan jiwanya. Sehingga kondisi ini memaksa Gramsci  menghentikan  aktivitas membaca dan menulisnya. Di dalam  penjara Gramsci selain terganggu karena tubuhnya bongkok, Gramsci juga mengalami penderitaan lain seperti  tanggalnya gigi satu per satu, sistem pencernaan yang rusak sehingga  dia tidak dapat memakan makanan  yang padat, insomnia, kejang-kejang, muntah darah, sakit kepala yang begitu  keras sehingga yang terakhir ini seringkali memaksa dia untuk membentur-benturkan  kepalanya  ke dinding penjara. Di luar penjara, kondisi serta penahanan Gramsci tersiar secara terbuka. Di tingkatan kampanye internasional tentang anti fasis,  pembebasan Gramsci menjadi salah satu agenda khusus. Kampanye yang diorganisasikan sahabat karib Gramsci yaitu Piere Staffa, ternyata cukup berhasil. 

Di akhir tahun 1933, Gramsci dipindahkan dari Turi ke klinik di kota Formia, yaitu sebuah kota kecil antara Roma dan Naples. Di Formia, perlahan-lahan kondisi kesehatan Gramsci mulai membaik dan memungkinkannya untuk  melanjutkan  menulis. Meskipun demikian, rezim fasis masih terus mengawasi Gramsci seperti orang tahanan, ruangan perawatan Gramsci dibuat seperti sel tahanan. Pada bulan Agustus 1935 kondisi kesehatan Gramsci kembali  memburuk. Sehingga, Gramsci dipindahkan  lagi ke klinik Quizsisana di kota  Roma untuk dirawat secara intensif. Di kota inilah penyakit Gramsci terdeteksi secara medis. 

Gramsci mengidap penyakit sclerosis urat nadi, infeksi paru-paru atau penyakit potts, tekanan darah tinggi, penyakit tulang dam gangguan pencernaan yang akut. Semangat Gramsci untuk hidup dan melakukan perjuangan politik  meski di penjara,  ternyata  tidak mampu  mengalahkan penyakit yang cukup  kompleks dalam dirinya. Tanggal 27 April 1937, tepat berumur 46 tahun, Gramsci menyusul Karl Marx di tempat peristerahatannya yang  terakhir.  HASIL BESAR YANG IA  PERSIAPKAN TIDAK DAPAT MENCAPAI BENTUK AKHIR. 

D. Karya-Karya Gramsci.
Merujuk pada Femia dan William Boelhower, maka karya-karya  Gramsci dapat dibagi menjadi dua bagian: Pertama, Karya-karya Gramsci dalam edisi Italia (bahasa Italia). Sedangkan yang kedua adalah edisi  terjemahan ke dalam bahasa Inggris. 

Edisi Italia.
a. Opere di Antonio Gramsci (Turin, Einaudi, 19947-72) - Vol 1. Lettere dal Carcere, 1947. Revised edition 1965, edited by S. Caprioglio and E. Fubini. - Vol 2. Il materialisme sorico e la filosofia di Benedeto Croce, 1919. - Vol  3.  Gli  intellettuali el  organizzazione  della cultura, 1949- Vol 4. Il Risorgimento, 1949. - Vol  5.  Note sul Machiavelli, sulla  politica,  esullo stato moderno, 1949. -  Vol 6. Letteratura e vita nazionale, 1950. -  Vol 7. Passato presente, 1951.-  Vol 8. Scritti giovanili, 1914-1918, 1958 - Vol 9. L' Ordine Nuovo, 19199-1920,1954  -  Vol 10. Sotto la Mole, 1916-1920, 1960. -  Vol 11. Socialismo e fascismo, L' Ordine Nuovo, 1921-1922, 1967- Vol 12. La costruzione del Partitto communistta,  1923-1926, 1972.
b. Quaderni del Carcere, edited by Valentino  Gerratana 4 Volumes) Turin, Einaudi, 1975.
c. Quaderni del Carcere, edited by valentino  Gerratana 6 Volumes, 1971.
d. Scrittti polittici, edited by P. Spriano  (Coolecttion of Gramsci pre-prison writings), 1967.

Edisi Inggris
a. Selections  From the Prison Notebooks,  edited  and translated By Quintin Hoare and Geoffrey  
        Nowell-Smith, Lawrence and Wishart, London 1971. 
b. Selection  From  Political  Writings   (1910-1920), selectted  and edited by Quintin Hoare, 
        translated  by John Mathews, Lawrence and Wishart, London 1977. 
c. Selection  from  Political  Writings   (1921-1926), translate and edited by Quinttin Hoare, 
        Lawrence  and Wishart, London 1978.
d. Letters  from  Prison,  selected,  translated  and introduced by Lynne Lawner, Cape, London 
        1973.
e. Selections from Cultural writings, edited by  David Forgacs  and Geoffrey Nowell-Smith, 
        translated by  William Boelhower, Lawrence and Wishart, London 1985
f. The Modern Prince and Other Writings, translated  by Dr.  Louis Marks, 1957

E. Marxisme Ala Gramsci.
Kecenderungan Gramsci untuk menekankan segi-segi superstruktur  ideologis dalam bangunan teorinya  telah melahirkan perdebatan panjang dalam khasanah  Marxisme setelah kematian Marx. Posisi teoretis demikian menjadikan  Gramsci sebagai aktivis partai komunis  di  luar Rusia yang menolak "Marxisme versi Stalin", dan  menempatkan  dirinya  sekubu  dengan  para  neomarxis   awal lainnya seperti Lukacs dan Korsch (3 Lihat Mclellan, opcit hal 175-176), Ia   selalu menekankan dimensi-dimensi politik Marxisme dan pentingnya perjuangan  ideologis dalam proses transformasi sosialis. 

Sebagaimana Lukacs dan Korsch, Gramsci juga mendalami dialektika Marx melalui Hegel. Dengan berpikir  dialektika Gramsci memodifikasi teori "basis" dan "bangunan atas"-nya Marx termasuk istilah intelektual. Bagi Gramsci, para teoretisi atau intelektual dan peranannya disebut sebagai "bangunan atas" masyarakat. Pada Marx istilah intelektual muncul dalam gagasannya mengenai kerja mental (mental-labor) dan kerja-kasar (manual-labor). Yang disebut sebelumnya bisa artis, pelukis termasuk para pemikir intelektual.  

"Basis" menurut Gramsci adalah proletariat dan tujuan-tujuannya. Menurut Garmsci, warisan Hegel begitu kuat pengaruhnya dalam pemikiran-pemikiran Marx. Bagi Gramsci, marxisme adalah sebuah pengembangan dari  Hegelianisme dan "sebuah filsafat yang telah dibebaskan (atau sedang mencoba membebaskan dirinya) dari elemen ideologis yang sepihak dan  fanatik : di mana kesadarannya yang penuh kontradiksi dipahami secara filosofis baik individual maupun sebagai anggota masyarakat, tidak hanya memahami kontradiksi itu saja, namun meletakkan dirinya sebagai bagian dari kontradiksi tersebut serta mendorong elemen ini kepada sebuah prinsip pengetahuan dan kemudian aksi".)

Gramsci menolak apa yang disebutnya sebagai  kecenderungan "ekonomisme" dan "ideologisme", yang menurutnya menjadi kelemahan kaum marxis pada umumnya. Hal  ini dikarenakan pemahaman yang lemah terhadap "materialisme historis". Dia  menunjuk  kesalahan  ini  pada   karya N. Bukharin  (Historical  Materialism: New System of Sociology), yang membuat Bukharin mengembangkan materialisme sebagai sosiologi positivis evolusioner. Padahal Marx jelas memahami materialisme dalam  pengertian humanis dan revolusioner.

Dalam konteks ini, secara singkat dapat dikatakan bahwa Gramsci  cenderung menganalisis "basis" melalui "bangunan  atas",  berbeda dari Marx  yang menganalisis "bangunan atas" melalui "basis". Hal inilah yang  membedakannya dengan tradisi marxis ortodoks. Dalam tradisi marxian (ortodoks) kondisi-kondisi material obyektif mendapat  tempat sentral, sedangkan   kesadaran otomatis dilihat sebagai hasil  proses sosial ekonomi. Dalam  pemikiran Gramsci faktor kesadaran (superstruktur) mendapat tempat dan peranan penting. Karena itu, corak pemikirannya  sering digugat orisinalitasnya.

Ada pula tuduhan bahwa pemikiran Gramsci itu idealistik-voluntaristik.  Tetapi faktor apa yang menggiring Gramsci ke arah pemikiran seperti itu? Dikatakan  oleh  Femia, bahwa penekanan Gramsci pada faktor budaya dan intelektual  dipengaruhi  oleh situasi sosial politik Italia sendiri (seperti negara-negara kapitalis lain) di mana sistem borjuis memiliki sumber stabilitas yang  kuat. Faktor lain adalah pengaruh filsafat Croce (1866-1952) yang sangat mendominasi pemikiran-pemikiran Italia waktu itu. 

Benedetto Croce mengeritik baik  Hegel  maupun  Marx, namun  ia lebih simpatik terhadap Hegel bahwa  sejarah merupakan sejarah perkembangan jiwa manusia alam kondisi-kondisi historisnya. Dia tentu berpengaruh terhadap  pemikiran Gramsci, walaupun Gramsci juga melontarkan kritik terhadapnya. Hubungan  antara superstruktur  dan  sosiokultural itu kemudian kaitannya dengan proses-proses "obyektif" yang menjadi basis ekonomi, memang menjadi tema sentral dalam Quaderni. Gramsci menolak klaim positivis  bahwa yang  pertama adalah sekadar cerminan yang terakhir.  Dalam sebuah polemik dengan Bukharin, dia menolak gagasan bahwa Marxisme menyediakan seperangkat hukum "ilmiah"  tentang  perkembangan  ekonomi  yang  membuat semua perilaku manusia bisa direduksi menjadi "mistisme" atau "tahyul". Artinya, Gramsci mengkritik kelaziman penggunaan determinisme historis dalam banyak tulisan kaum Marxis. Dia mengeritik gagasan "hukum besi" (Iron Law) sejarah sebagai sesuatu yang "tidak dapat dihindari" (inevitably) yang akan membawa kekuatan proletariat secara otomatis, bagaikan  malam  mengikuti siang.  

Seperti  yang  telah dikemukakan  di atas, Gramsci, menurut Nigel Todd mengarahkan kritiknya terhadap karya N. Bukharin (Historical  Materialism :   A New System of Sociology 1929). Sebuah buku yang mencoba untuk  mengembalikan marxisme ke dalam ilmu ramalan seperti ilmu-ilmu alam. Mengikuti Croce, Gramsci percaya bahwa para anggota suatu masyarakat atau kelompok mempunyai "pandangan dunia" sama, yang memberikan koherensi pada keyakinan dan tujuan mereka, serta yang menunjang praktik kolektif  mereka. Tetapi, dia menuduh Croce memisahkan konsep-konsep yang memungkinkan pemahaman dunia oleh  manusia yang menggunakan konsep-konsep itu. Croce melakukan ini dengan menetapkan otonomi gagasan, yang  dianggapnya sebagai produk perkembangan roh, bukannya produk perjuangan kehidupan nyata manusia dalam sejarah. Jadi, sejarah  yang ditulis Croce "jatuh kepada  sejenis  sosiologi 'idealis' yang baru dan aneh, yang tidak kurang absurd dan tidak konklusif dengan sosiologi positivis". 

Menurut Gramsci, filsafat Croce tetap spekulatif. Marxisme dalam  pemikiran Gramsci adalah "filsafat praksis"  (philosophy of praxis), filsafat  yang  mendasarkan pada aktivitas praktis tanpa meninggalkan  unsur kritis. Filsafat  Praxis "berbeda  dari idealisme dan materialisme mekanik" karena berdasarkan sebuah teori rasionalitas yang mengasumsikan bahwa manusia bisa mempunyai penilaian yang sama terhadap  situasi-situasi tertentu, dan bertindak. Rasionalitas bukan lagi  masalah koherensi keyakinan atau konsensus tentang  keabsahannya, tetapi masalah daya praktiknya. Teori rasionalitas Gramsci  memang lebih dekat kepada Croce daripada yang diketahui atau hendak diakui sendiri oleh Gramsci, meskipun ia  merumuskannya dengan kejelasan yang lebih tajam. Gramsci juga memandang marxisme sebagai pewaris sejati idealisme  Jerman, dan mengambil kata pengantar A Contribution to  the Critique  of  Political  Economy  karya Marx sebagai sumbernya, Gramsci menguraikan kembali dengan  bahasanya sendiri bagian-bagian yang terpenting : 
1. Manusia hanya menghadapkan dirinya dengan persoalan-persoalan yang bisa ia pecahkan;… 
        tugas itu sendiri muncul ketika kondisi-kondisi material untuk penyelesaiannya sudah ada atau 
        setidaknya  sedang dalam proses pembentukan.
2. Sebuah formasi sosial tidak lenyap  sebelum semua  kekuatan produktif telah  dikembangkan,  
        dan hubungan-hubungan  produksi  baru yang lebih tinggi tak akan  menggantikannya sebelum 
        kondisi-kondisi untuk keberadaannya telah  dikembangkan dalam rahim  masyarakat yang lama. 

Kedua pokok ini, yang sering dirujuk dalam Quaderni, harus dibaca bersama dengan tesis, yang juga diambil dari Kata Pengantar Marx : "bahwa  semua  orang menjadi sadar (tentang konflik antara kekuatan-kekuatan produksi material) pada tingkat ideologis  bentuk-bentuk yuridis, politik, religius, artistik, dan  filosofis". 

Kedua kutipan mengandung inti filsafat sosial Gramsci. Hal itu  menunjukkan sumber-sumber pemikirannya yang secara esensial Marxis; penekanan pada "kondisi-kondisi material" sebagai realitas mendasar dari formasi-formasi sosial. Tetapi basis  itu tidaklah menentukan superstruktur--ia menyediakan kondisi-kondisi  "riel"  yang  dapat  ditangkap  secara tepat   oleh sebuah teori yang "rasional". Hal  ini menunjukkan bahwa ada bentuk-bentuk kesadaran irrasional, dan adalah tugas seorang intelektual marxis untuk menelanjanginya. 

Kalau ditelusuri lewat sudut ini, jelaslah bahwa Gramsci bukanlah seorang idealis-voluntaristik, melainkan justru seorang yang  menekankan praksis. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar