Minggu, 17 April 2016

SISTEM PENDIDIKAN TINGGI DEMOKRATIS (Antara humanisme dan kapitalisme)

Pada zaman yunani kuno (abad ke-5 SM) masyarakat sudah mulai melirik yang namanya pendidikan, dimana pada waktu itu mereka yang mempunyai waktu luang(scolae) setelah menyelesaikan pekerjaan mengisinya dengan belajar(diskusi)tentang ilmu pengetahan terutama tentang ilmu-ilmu filsafatdan kearifan-kearifan.sebagai usaha untuk memanusiakan manusia. Dari sisnilah awalmperkembangan pemndidikan.

Dalam perjalannya pendidikan mengalami perbaikan perbaikan  sesuai perkembangan zaman dan perusakan-perusakan sebagai imbasdar pengaktualisasia potensi kejahatan manusia.

Salah satu usaha perbaikan pendidikan sesuai dengan perkembangan zaman adalah dengan pelembagaan terhadap pendidikan itu sendiri sehingga sekarang ada yang kita kenal dengan sekolah dan universitas. Serta lembaga pendidikan lainnya. Tetapi kemudian pelembagaan pendidikan yang diawali dengan niat yang baik ini mengakibatkan sistem pendidikan yang ada berubah menjadisitem pendidikan kapitalistik.sesuai dengan perkembangan pendididkan yang kapitalistikdan meninggalkan tujuan utamanya (memanusiakan manusia). Diantara akibat-akibat yang sangat parah dan harus segera diatasi.

1.Intervensi negara terhadap sistem pendidikan
Pendidikan (lembaga dan sistemnya) yang seharusnya bersifat independen dan otonom hari ini. Ini tidak terjadi, bahkan pendidikan hari ini digunakan oleh negara sebagai alat untuk melakukan pembodohan dan hegemoniterhadap rakyat dengan cara pemaksaan idiologi negara (seperti pancasila) dan pemutar balikan fakta sejarah melalui pendidikan yang memang mulai berasal dari pusat (negara). Bahkan dana pendidikan yang seharusnya ditanggung oleh negara malah dilimpahkan kepada lembaga pendidikan untuk menanganinya. Hingga mengakibatkan biaya pendidikan yang memang sudah mahal menjadi lebih mahal sehingga banyak rakyat yang tidak sempat menikmati pendidikan.

2.Tidak jelasnya orientasi pendidikan
Selain pendidkan dijadikan alat oleh negara untuk melakukan pembodohan dan hegemoni terhadap massa rakyat, negara juga tidak menawarkan orientasi yang jelas demi pendidikan hari ini. Secara umum ada dua orientasi dari pendidikan:

a.Memanusiakan manusia.
Lembaga pendidikan hari ini tidak berorientasi memanusiakan manusia, yang dihasilkan lembaga pendidikan hari ini adalah penindas-penindas baru yanghampir hilang sifat sifat kemanusiannya(seperti banyak teman penulis sendiri)

b.Orientasi pasar
Inipun tidak jelas, karena luliusan pendidikan hari ini tidak bisa menyesuaikan diri di “pasaran” sesuai tuntutan masyarakat sebab selama pendidikan, mereka (peserta didik) memang dijauhkan dari realitas sosial masyarakatdengantujuan untuk meredam “pemberontakan” dari kaum intelektual ini.terhadap hegemoni negaradan ini tidak pernah disadarioleh kaum intelektual tersebut. Selain itu ilmu yang ditawarkan pendidikan hari inimemang bukan orientasi pasar karena kita lebih banyak belajar tentang teori-teori zaman duluyang tidak pernah berubah dari tahun ketahun dan tidak pernah diajari mengenai kritik dan solusi terhadapo masalah yang berkembang sekarang. (seperti tulisan ini pula).

Oleh karena itu kita harus menuntut pendidikan yang murah, ilmiah dan demokratis, semoga dengan itu seluruh rakyat bisa menikmati pendidikan dan menjadi manusia yang sudah dimanusiakan serta mampu survive dipasaran (barang kali’ ye)
Say Yes for Refolution

Oleh: Khalid P.
Penulis adalah Kordinator Divisi Aksi dan Mobilisasi (DAM)
Komunitas Pelataran Baruga (KONTRA) Makassar

Tidak ada komentar:

Posting Komentar