Akar agama dari pandangan ekonomi modern tampaknya telah mati; dan konsep bahwa manusia itu "terpanggil" untuk melakukan sesuatu telah menjadi sisa-sisa usang zaman sekarang. Keagamaan asketik telah digantikan oleh sebuah pandangan dunia pesimistik, walaupun tidak dalam arti asketik, sebagaimana digambarkan oleh Mandeville dalam karyanya, Fable of the Bees, yang mengajarkan bahwa kejahatan-kejahatan pribadi dibawah kondisi-kondisi tertentu mungkin mengarah ke kebaikan umum. Setelah lenyapnya kegairahan sekte-sekte agama awal, optimisme Pencerahan yang mempercayai keselarasan kepentingan-kepentingan, muncul sebagai pewaris asketisme Protestan di bidang gagasan-gagasan ekonomi, telah membimbing para raja, negarawan, dan para penulis abad 18 akhir dan abad 19 awal. Etika-etika ekonomi, yang bangkit menentang latar belakang cita-cita asketik, sekarang telah dilepaskan dari dukungan keagamaannya. Kelas pekerja dapat menerima nasibnya selama janji kebahagiaan abadi diacungkan kepada mereka itu. Jika bujukan ini lenyap, tidak terelakkan bahwa dalam masyarakat akan mulai tampak ketegangan-ketegangan dan hambatan-hambatan yang menjadi besar dengan cepat sejak saat itu. Keadaan ini dicapai menjelang akhir periode awal kapitalisme, pada permulaan zaman besi, dalam abad ke-19......
Birokrasi telah mematikan usaha swasta di Zaman Kuno. Tidak ada yang luar biasa dalam hal ini, tidak pula merupakan kekhususan zaman Kuno. Setiap birokrasi cenderung campur tangan didalam masalah-masalah ekonomi dengan hasil yang sama. Sementara di Zaman Kuno kebijakan-kebijakan negara-kota karena keperluannya menentukan kemajuan kapitalisme, sekarang kapitalisme itu sendiri menentukan kecepatan birokratisasi ekonomi.
Untuk mendapatkan gambaran yang tepat tentang Kekaisaran Romawi akhir dalam pengertian modern, orang harus membayangkan suatu masyarakat dimana negara memiliki atau mengontrol dan mengatur industri-industri besi, batubara dan pertambangan, semua pengecoran logam, semua produksi minuman keras, gula, tembakau, korek api dan semua produk konsumsi massa yang sekarang dihasilkan oleh kartel-kartel. Perlu ditambahkan pula negara akan mempunyai banyak bidang kekuasaan, menjalankan bengkel-bengkel untuk menghasilkan peralatan-peralatan militer serta barang-barang kebutuhan birokrat , memiliki semua kapal dan jalan kereta api, dan menandatangani perjanjian-perjanjian antarnegara untukmengatur impor wool. Kita harus membayangkan keseluruhan itu dikelola sesuai dengan aturan-aturan organisasi birokratis, dan seitring dengan itu suatu sistem serikat-serikat sekerja dan sejumlah besar dokumen-dokumen, yang bersifat akademik atau lainnya, yang diperlukan bagi setiap kegiatan. Jika kita bayangkan semua ini, dibawah rejim militeristik dan dinastik, maka kita telah menyebutkan keadaan-keadaan di bawah Kekaisaran Roma akhir, perbedaanya hanyalah bahwa basis tekhnologinya waktu itu belumlah maju benar.
...Jadi kemungkinannya adalah bahwa suatu hari nanti birokratisasi masyarakat juga akan mencakup kapitalisme, seperti yang terjadi di Zaman Kuno. Kita juga akan menikmati keuntungan-keuntungan "tatanan" birokrasi bukannya"anarki"perekonomian bebas, dan tatanan ini pada dasarnya akan sama dengan tatanan yang menjadi ciri kekaisaran Roma dan - lebih lagi - Kekaisaran Baru di Mesir dan negara Ptolemais.
Professor Universitas Reading, tulisan diatas dikutip dari bukunya Max Weber:Kapitalisme, Birokrasi dan Agama
Professor Universitas Reading, tulisan diatas dikutip dari bukunya Max Weber:Kapitalisme, Birokrasi dan Agama
Tidak ada komentar:
Posting Komentar