Riwayat hidup dan perkembangan intelektual Gramsci, terbagi ke dalam beberapa fase. Bellamy misalnya, membaginya dalam lima fase : Pertama, masa kanak-kanak dan remajanya di Sardinia antara tahun 1891-1911. Kedua, masa ketika studinya di Turin University, serta awal karirnya sebagai komentator untuk Grido Popolo antara tahun 1911-1918. Ketiga, masa di mana Gramsci mengalami pengalaman "tahun-tahun merah" serta dewan pabrik sambil menjadi redaktur L' Ordine Nuovo antara tahun 1918-1920. Keempat, masa ketika terjadi kritik yang dihasilkan terhadap Partai Sosialis Italia dan pembentukan Partai Komunis Italia (PCI) antara tahun 1921-1926. Kelima, adalah masa-masa Gramsci di penjara sejak tahun 1926 sampai wafatnya pada tahun 1937.
Sementara Yoseph Femia, membedakan ke dalam empat tahap perkembangan kehidupan politik dan pemikiran Gramsci. Periode pertama, merentang tahun 1914-1919, merupakan tahun-tahun pembentukan wawasan politik dan intelektual. Dalam periode ini, meskipun Gramsci adalah seorang sosialis muda yang militan dan revolusioner, orientasi filsafatnya menurut Femia lebih idealis ketimbang praxis-marxistis. Tulisan-tulisannya kebanyakan terdapat di dalam surat kabar sosialis Avanti dan L’ Grido del Popolo mengungkapkan kondisi-kondisi budaya maupun keinginannya untuk menanamkan kesadaran terhadap kaum buruh melalui pendidikan. Periode kedua, berlangsung sekitar 1919-1920, suatu bentang waktu ketika Italia dilanda oleh banyak keributan pabrik dan aksi-aksi mogok.
Dari pembentukan partai Komunis Italia (PCI-- Partito Comunista Italiano) tahun 1921 sampai masuknya Gramsci ke beberapa tahanan fasis di bawah Mussolini, digolongkan oleh Femia sebagai periode ketiga dari hidup Gramsci. Fase terakhir adalah mulai dari tahun 1926. Pada tahun 1928 Gramsci dijatuhi hukuman selama 20 tahun sampai meninggal 1937 karena pendarahan otak.
Dalam masa inilah Gramsci merencanakan penyelidikan mendalam terhadap pengalaman politiknya dalam kerangka historis maupun filosofis yang lebih luas. Antara tahun 1929-1935 dia menyelesaikan 32 catatannya yang berjumlah sekitar 3000 halaman. Tulisan-tulisan inilah yang disebut Quaderni (Prison Notebooks), di sinilah Gramsci menyusun tema-tema, kepentingan, prinsip-prinsip maupun konsepnya. Dalam tulisan itu, Gramsci berupaya untuk mengadaptasikan senjata kritis marxisme (keniscayaan revolusi) ke dalam kondisi kapitalisme Italia.
A. LATAR BELAKANG INTELEKTUAL SINGKAT ANTONIO GRAMSCI
Antonio Gramsci lahir di Ales, sebuah kota kecil di Sardinia (Italia) pada 22 Januari 1891. Dia hidup dan menetap di sana selama 20 tahun. Dia adalah anak keempat dari tujuh bersaudara. Gramsci berasal dari keluarga yang sangat miskin. Ayahnya adalah seorang juru ketik yang berasal dari kota Naples. Sedangkan Ibunya berasal dari kota kecil Ghilarza, Sardinia. Ibu Gramsci tidak memiliki penghasilan yang tetap, pekerjaannya adalah hanya seorang tukang jahit.
Ketika Gramsci berusia 7 tahun (1897), ayahnya dipecat dari pekerjaannya dengan tuduhan penggelapan dengan tanpa pesangon sepeser pun. Mulai saat itu, Gramsci, Ibu dan keenam saudaranya yang lain hidup dalam kemelaratan.
Selain kondisi ekonomi keluarga yang cukup memprihatinkan di masa kanak-kanak ini, Gramsci juga didera masalah kesehatan tubuhnya. Gramsci adalah seorang yang memiliki cacat tubuh. Para dokter berupaya mengobati Gramsci dengan membuat kayu-kayu penyangga pada tubuhnya. Secara fisik, Gramsci tumbuh menjadi anak-anak yang bungkuk dan tingginya hanya lima kaki. Selain itu, Gramsci juga menderita tekanan psikologis, dia memiliki sifat introvert dan paranoid.
Pada tahun 1898, Gramsci mulai sekolahnya di Ghilarza, tetapi pendidikannya itu terpaksa putus beberapa tahun karena kesulitan biaya. Ketika Gramsci berumur 11 tahun, Gramsci meninggalkan sekolah di desanya dan kemudian bekerja di kantor Agraria setempat sebagai seorang pesuruh kantor, atas saran ayahnya, Gramsci melanjutkan sekolahnya di kota Sautulussurgiu dalam satu sekolah yang dikategorikan sekolah kelas bawah. Meskipun, dengan segala keterbatasan, Gramsci mampu menyelesaikan sekolahnya pada tahun 1908. Kemudian Ia masuk sekolah lanjut pada tahun itu juga di Cagliari (pusat Sardinia), dan hidup bersama kakaknya yang sudah bekerja di sana. Saudara laki-lakinya itu adalah Gennaro. Saudaranya inilah yang kemudian untuk pertama kali mengenalkan politik pada Gramsci. Karena sebelumnya, di tahun 1906 Gennaro sering mengirimkan pamflet-pamflet dan terbitan sosialis kepada adik-adiknya.
Di kota Cagliari, situasi politik terutama gerakan-gerakan protes atas penindasan imperialis yang memaksa munculnya nasionalisme Sardinia. Gramsci, di kota ini sudah mulai aktif dalam perjuangan politik. Lewat sebuah terbitan di sekolahnya, Gramsci mulai menunjukkan semangat perjuangannya.
B. PEMBENTUKAN INTELEKTUAL DAN AKTIVITAS POLITIK.
Perubahan terpenting yang terjadi dalam hidup Gramsci adalah pada 1911, ketika ia berhasil mendapat bea siswa untuk melanjutkan belajar di Universitas Turin bersama sahabatnya dari Sardinia yang kelak menjadi rekan Gramsci di Bidang politik yaitu Palmiro Togliatti. Bea siswa tersebut diberikan bagi siswa Sardinia yang miskin guna melanjutkan perjalanan studinya.
Meskipun demikian, bea siswa yang diberikan sangat minim. Kebutuhan peralatan studi dan untuk persediaan makanan dan gizi tidak terpenuhi oleh bea siswa tersebut. Kekurangan gizi ini, ditambah kondisi udara yang sangat dingin, membuat kesehatan Gramsci menjadi terganggu. Antara tahun 1913 sampai tahun 1915, Gramsci menderita sakit. Dalam kondisi demikian, Gramsci sempat putus asa dan berkeinginan meninggalkan kuliahnya. Namun, berkat dorongan bakat khususnya dalam ilmu bahasa dan linguistik serta atas dorongan beberapa gurunya, maka Gramsci mengurungkan niatnya. Dia tetap melanjutkan kuliahnya.
Selama di Universitas Turin, Gramsci untuk pertama kalinya secara intelektual mengenal lingkungan pendekatan marxis melalui beberapa intelektual sosialis maupun dari profesor yang memiliki hubungan dengan gerakan sosialis. Intelektual yang dikenal dan dekat dengan Gramsci adalah Umberto Uno dan Dante Scholar yang merupakan sastrawan dan juga sejarawan. Tokoh lain adalah Annibale Pastore yang mengenalkan filosofi praxis Hegelian. Sebelumnya, filosofi praxis diperkenalkan di Italia lewat seorang ahli bahasa dan sejarah yaitu Antonio Labriola. Tokoh lain yang juga mengenalkan dan bahkan mempengaruhi sikap intelektual Gramsci adalah Mandolfo dan Benedetto Croce yang secara intelektual paling berpengaruh di Italia sekitar tahun 1895-1900, yang kemudian menjadi Godfather dalam lingkungan intelektual Italia.
Di luar aktivitas kuliah, kedatangan Gramsci di Turin menandai perjumpaan pertamanya dengan kehidupan kota industri modern. Gemerlapnya kemewahan kota dan juga dangkalnya pertunjukan-pertunjukan budaya membuat Gramsci (sebagai mahasiswa jurusan sastra) sering menulis banyak kritik teater. Semua itu membuka matanya tentang betapa tajamnya jurang kehidupan kota dan desa, interaksi keduanya, dan hubungan politik antara kelas buruh di kota dan petani di desa. Kontras yang tajam tersebut itu terjadi karena jurang kehidupan sosial yang semakin menganga di Italia. Secara umum ini terlihat dari konflik antara daerah industri 'Utara' dan kawasan pedesaan 'Selatan' yang cenderung menyimpan pertanyaan-pertanyaan tersembunyi tentang basis kelas.
Sejak 1887, tumbuhnya industri di Utara telah diwarnai dengan kebijakan proteksionis dari modal asing, guna menjamin dominasi dari pasar domestik. Tetapi, itu mambuat dampak jelek bagi kehidupan pertanian Italia. Kecuali bagi produsen gandum di Italia Tengah dan Utara, kaum tani tidak dapat lagi mengeksport produksi mereka. Sementara, pada saat yang sama, mereka dipaksa untuk membeli produk dari negara industri maju lainnya, yang harganya lebih murah. Inilah yang menjadi dasar pokok dari apa yang menjadi„'Gugatan Selatan' ('Southern Question').
Semangat “Selatanisme” seperti ini merupakan ketetapan posisi politik Gramsci ketika kedatangannya di Turin pada 1911. Hal ini menunjukkan bahwa ternyata pengalaman hidup Gramsci di Sardinia sangat mendalam, bukan hanya pengalamannya yang terlalu dini akan kemiskinan dan ketidakadilan sosial di daerahnya tetapi juga minatnya terhadap budaya di sana. Pengalaman-pengalaman inilah yang juga memberi andil besar bagi pembentukan Gramsci sebagai seorang revolusioner.
Gramsci, bukanlah sekadar seorang tokoh intelektual. Dia juga terlibat aktif dalam dunia politik. Saat di Turin, Gramsci mulai aktif melakukan perjuangan politik. Gramsci saat itu mulai mengenal organisasi-organisasi sosialis militan. Adalah Angelo Tosca yang kemudian menjadi pemimpin sayap kanan PCI yang pertama-tama mengenalkan aktivitas politik kepada Gramsci pada tahun 1912. Pada tahun itulah Gramsci bergabung dengan Partai Sosialis Italia.
Pada tahun 1914, Gramsci menjadi staf dari mingguan Partai Sosialis, L’ Grido del Popolo dan kemudian dia menjadi wartawan tetap di sana. Selama menjadi staf dalam mingguan ini Gramsci selalu menulis setiap aspek dari masyarakat Turin dan kondisi ekonomi politiknya. Gramsci juga kerap menulis, menganalisis sejumlah pemogokan dan demonstrasi buruh di Turin, serta peristiwa-peristiwa politik lainnya baik di Italia maupun secara internasional. Sementara pada tahun 1916 Gramsci juga menjadi kolumnis pada terbitan Partai Sosialis lainnya yaitu Avanti.
Pada bulan Agustus 1917, terjadi pemberontakan spontan rakyat Turin. Seperempat dari jumlah para buruh berdemonstrasi dan mendirikan barikade-barikade. Pusat kota Turin dikepung Buruh. Pemberontakan ini berlangsung selama 4 hari. Sekitar 50 orang buruh meninggal dalam peristiwa tersebut, sedangkan 100 orang lainnya dipenjarakan. Peristiwa pemberontakan Agustus ini memberi arti politik yang luar biasa. Karena, hal ini menunjukkan bahwa rakyat Turin masih memperlihatkan jiwa dan semangat revolusi yang sangat luar biasa. Pengalaman Gramsci dalam gerakan dewan pabrik di Turin dari tahun 1919-1920. Setelah berakhirnya perang, merupakan periode keresahan sosial tidak ada taranya di seluruh Itali. Pekerja baja Turin yang diradikalisasi oleh perang, bereaksi dengan mengorganisasikan oposisi mereka di sekitar asosiasi-asosiasi staf pabrik (commission interne). Gerakan itu kemudian meluas ke usaha-usaha lain, seperti pabrik mobil fiat dan melangkahi serikat buruh reformis yang pada umumnya dikuasai oleh Gerakan dewan pabrik ini menyebabkan Gramsci mempertimbangkan kembali pandangannya terhadap Lenin dan revolusi Rusia. Dia melihatnya sebagai pengalihan kekuasaan yang murni kepada pekerja, dan mempercayai slogan "SEMUA KEKUASAAN UNTUK SOVIET-- SOVIET MENCERMINKAN REALITAS RUSIA.
Pemberontakan Turin ini, sangat berarti bagi karier politik Gramsci. Sebelum peristiwa itu, Gramsci tidak menduduki jabatan apa pun di dalam partai. Akibat penangkapan pemimpin-pemimpin partai dalam peristiwa tersebut, Gramsci menjadi salah satu pimpinan komite sementara yang mengatur kegiatan-kegiatan partai. Gramsci juga mulai saat itu menduduki posisi kunci pada I’ Grido Del Popolo. Pada bulan Mei 1919, Gramsci dan beberapa kawannya seperti Tasca, Togliatti dan Terracini mendirikan Ordine Nuovo, sebuah jurnal dengan tujuan untuk memberikan analisis dan rekomendasi atas pemberontakan-pemberontakan buruh militan di Italia Utara. Ordine Nuovo sangat berjasa dalam memegang peranan dan kegiatan langsung dalam proses revolusi. Pada tahun 1921, PCI secara terbuka didirikan. Antara tahun 1921-1923 PCI berada di bawah kepemimpinan Bordiga yang kemudian menjadi seteru politik Gramsci.
Pada tahun 1923, perbedaan antara Gramsci dan Bordiga semakin meruncing. Menurut Nigel Todd, konflik yang paling fundamental antara Gramsci dan Bordiga adalah persoalan penilaian atas menguatnya kekuatan Fasisme di Italia. Kelompok Bordiga menyatakan bahwa fasisme hanyalah semata-mata gerakan bentuk lain dari politik borjuis dan secara politik tidak membahayakan gerakan revolusioner. Sementara Gramsci secara tegas berkeyakinan bahwa fasisme sangat berbahaya bagi pertumbuhan gerakan komunis Italia.
Fascisme adalah gerakan politik yang dibentuk oleh pemimpin ex-sosialis, Benito Mussolini (1883-1945). Mussolini sebelumnya adalah seorang sosialis revolusioner yang meninggalkan partai pada awal Perang Dunia II. Partai Sosialis ketika itu mendukung non-intervensi terhadap perang, sementara Mussolini menuntut Italia ikut terlibat dan berpihak pada Sekutu. Setelah perang, Mussolini yang selama perang berpangkat kopral, membentuk fascis di combattimento atau kelompok tempur untuk melindungi veteran perang yang pulang dan juga untuk menentang usaha-usaha "anti-patriotik" dari kalangan kiri. Dengan begitu fascismo pada awalnya merujuk pada pasukan paramiliter yang dibentuk Mussolini. Banyak orang yang memandang gerakannya sebagai usaha menghindari revolusi komunis dan cure terhadap paralysis politik dari partai-partai moderat. Pada bulan Oktober 1922, setelah apa yang disebut Mars di Roma, Mussolini ditunjuk sebagai perdana menteri dengan cara yang kurang lebih legal. Tahun 1928 sisa-sisa pemerintah konstitusional dihapus dari Italia, dan keadaan ini bertahan sampai lima belas tahun selanjutnya. Fasis Italia sering menyebut pengambilalihan kekuasaan yang mereka lakukan sebagai "revolusi" dan menyebut sistem mereka "negara totaliter". Istilah-istilah ini sebenarnya lebih bersifat bombastis ketimbang menggambarkan kenyataan. Namun, fasisme yang bertahan sampai duapuluh tahun itu telah mencetuskan perubahan politik dan ekonomi, yang dibenarkan oleh ideologi yang memang menyediakan alasan yang masuk akal.
Pada tahun 1924 Gramsci diangkat menjadi pimpinan PCI, setelah sebelumnya Dia merupakan wakil PCI di Moskwa 1922-1923 didukung komintern. Antara tahun 1924-1926 inilah masa yang sangat penting untuk memahami dasar politik yang dikumpulkan Gramsci dalam tulisannya di penjara. Pada musim gugur di tahun 1926, Fasisme Italia yang dipimpin Mussolini memberhangus publikasi-publikasi kalangan kiri yang juga disertai penangkapan-penangkapan secara besar-besaran, termasuk di dalamnya Gramsci, yang baru dua tahun menjadi Sekretaris Umum Partai Komunis Italia. 8 November 1926, adalah saat pertama kali Gramsci ditahan oleh Rezim Fasis. Pemenjaraan oleh fasis ini secara pasti mengisolasikan dirinya dari kegiatan-kegiatan luar. Meskipun Gramsci sebagai anggota terpilih dari Parlemen, sesuai dengan hukum, diberi hak istimewa dengan kekebalan dari tuntutan Mussolini yang membawanya ke dalam suatu pemeriksaan juga dengan kawan-kawan komunis lainnya dalam sebuah organisasi penyerangan pada pemberontakan bersenjata.
C. Di Penjara Fasis
Gramsci sempat diasingkan ke pulau Ustica, Pantai Utara Sicily, selama 6 minggu Dia berada dalam tahanan, Dia praktis kehilangan kemerdekaan dalam bergerak dan melanjutkan hubungan dengan kawan aktivis partai lainnya. Salah seorang teman sepenjaranya adalah Bordiga yang dulunya pernah menjadi seteru politik dalam PCI. Pada tanggal 20 Januari 1927, Gramsci dipindahkan ke Milan. Pemindahan ke Milan ini, adalah dimulainya upaya isolasi politik oleh Rezim Fasis secara permanen.
Di Milan, aktivitas Gramsci benar-benar terbatas karena pengawalan yang ketat. Di penjara, rezim fasis juga menempatkan seorang agen provokatur untuk mengawasi Gramsci. Kondisi ini diperparah dengan minimnya fasilitas serta bacaan untuk aktivitas menulis Gramsci. Setelah Milan, Gramsci kemudian dipindahkan ke Roma di tahun 1928. Di kota inilah secara hukum Gramsci diadili bersama beberapa aktivis partai lainnya seperti Terracini, Scoccimaro dan 20 orang lainnya. Dalam pengadilan ini Gramsci dan kawan-kawannya dituduh mengorganisasi sebuah pemberontakan bersenjata. Oleh pengadilan, tanggal 4 Juni, Gramsci diputuskan untuk dihukum dalam tahanan selama 20 tahun. Pada tanggal 19 Juli, Gramsci dibawa ke penjara Turi, di ujung kota Italia sekitar 20 mil dari kota Bari.
Dalam tahanan inilah --meskipun kondisi kesehatan yang memburuk, Gramsci mulai mengerjakan Prison Notebooksnya. Hal ini dimungkinkan, mengingat perlakuan di Turi sedikit lebih baik ketimbang di Milan. Di penjara Turi, Gramsci diperbolehkan menulis dan menerima buku-buku bacaan meskipun sangat terbatas, demikian juga keterbatasan itu dia alami dalam hubungannya dengan teman-teman sepenjaranya. Di tengah situasi keterbatasnnya, Gramsci benar-benar secara serius membaca kiriman-kiriman bacaan baginya, baik buku maupun terbitan-terbitan berkala. Kebiasaan berrefleksi, kepandaian membaca perkembangan politik dan kecerdasan menulis adalah modal utama Gramsci untuk menghasilkan banyak tulisan. Bahkan bukan itu saja, dia pun mampu berkirim surat dengan kawan-kawannya seperti Tatiana, Yulia dan kepada dua anaknya (khusus anaknya yang bungsu, Gramsci tidak sempat melihatnya) serta kepada ibu dan saudara-saudaranya. Surat-surat itulah yang kemudian menjadi dokumen penting dan menjadi literatur modern Italia yang terkumpul dalam Letters From Prison. Teoria Della Storia Della Storiografia dari Croce adalah karya atau buku pertama yang diminta Gramsci dalam penjara. Ia juga mulai menerjemahkan sejumlah karya Marx yang diisikan dalam ontologi Reclam yang begitu banyak. Karya-karya Marx antara lain : Theses on Feurbach, ringkasan The Communist Manifesto, The Holy Family, Wage Labour and Capital, The Jewish Question dan sebuah pengantar pada Contribution to the Critique of Political Economy. Karya lain yang diterjemahkannya dipenjara : Das Capital Volume 1, sumbangan terhadap kritik Philosophy of Right Hegel, Theories of Surplus Value, The Poverty of Philosophy, The Eighteenth Brumaire dari Louis Bonaparte, Sebuah Perang Sipil di Perancis, Critique of the Gotha Program, The Holy Family dan sedikit bagian penting dari disertasi doktoral Marx .
Karya lain yang mengilhami pemikirannya di penjara adalah dari Lenin. Karya Lenin dipahami sedikit-sedikit mengingat kesulitan bahasa, karya Lenin dalam bahasa Rusia. Pemeriksaan atas karya-karya di atas, menunjukkan bahwa Gramsci memiliki latar belakang yang luas dalam marxis klasik dan dalam pembawaan tradisi filsafatnya. Tahun-tahun akhir Gramsci di tahanan Turi, merupakan saat-saat yang memprihatinkan bagi kesehatan jiwanya. Sehingga kondisi ini memaksa Gramsci menghentikan aktivitas membaca dan menulisnya. Di dalam penjara Gramsci selain terganggu karena tubuhnya bongkok, Gramsci juga mengalami penderitaan lain seperti tanggalnya gigi satu per satu, sistem pencernaan yang rusak sehingga dia tidak dapat memakan makanan yang padat, insomnia, kejang-kejang, muntah darah, sakit kepala yang begitu keras sehingga yang terakhir ini seringkali memaksa dia untuk membentur-benturkan kepalanya ke dinding penjara. Di luar penjara, kondisi serta penahanan Gramsci tersiar secara terbuka. Di tingkatan kampanye internasional tentang anti fasis, pembebasan Gramsci menjadi salah satu agenda khusus. Kampanye yang diorganisasikan sahabat karib Gramsci yaitu Piere Staffa, ternyata cukup berhasil.
Di akhir tahun 1933, Gramsci dipindahkan dari Turi ke klinik di kota Formia, yaitu sebuah kota kecil antara Roma dan Naples. Di Formia, perlahan-lahan kondisi kesehatan Gramsci mulai membaik dan memungkinkannya untuk melanjutkan menulis. Meskipun demikian, rezim fasis masih terus mengawasi Gramsci seperti orang tahanan, ruangan perawatan Gramsci dibuat seperti sel tahanan. Pada bulan Agustus 1935 kondisi kesehatan Gramsci kembali memburuk. Sehingga, Gramsci dipindahkan lagi ke klinik Quizsisana di kota Roma untuk dirawat secara intensif. Di kota inilah penyakit Gramsci terdeteksi secara medis.
Gramsci mengidap penyakit sclerosis urat nadi, infeksi paru-paru atau penyakit potts, tekanan darah tinggi, penyakit tulang dam gangguan pencernaan yang akut. Semangat Gramsci untuk hidup dan melakukan perjuangan politik meski di penjara, ternyata tidak mampu mengalahkan penyakit yang cukup kompleks dalam dirinya. Tanggal 27 April 1937, tepat berumur 46 tahun, Gramsci menyusul Karl Marx di tempat peristerahatannya yang terakhir. HASIL BESAR YANG IA PERSIAPKAN TIDAK DAPAT MENCAPAI BENTUK AKHIR.
D. Karya-Karya Gramsci.
Merujuk pada Femia dan William Boelhower, maka karya-karya Gramsci dapat dibagi menjadi dua bagian: Pertama, Karya-karya Gramsci dalam edisi Italia (bahasa Italia). Sedangkan yang kedua adalah edisi terjemahan ke dalam bahasa Inggris.
Edisi Italia.
a. Opere di Antonio Gramsci (Turin, Einaudi, 19947-72) - Vol 1. Lettere dal Carcere, 1947. Revised edition 1965, edited by S. Caprioglio and E. Fubini. - Vol 2. Il materialisme sorico e la filosofia di Benedeto Croce, 1919. - Vol 3. Gli intellettuali el organizzazione della cultura, 1949- Vol 4. Il Risorgimento, 1949. - Vol 5. Note sul Machiavelli, sulla politica, esullo stato moderno, 1949. - Vol 6. Letteratura e vita nazionale, 1950. - Vol 7. Passato presente, 1951.- Vol 8. Scritti giovanili, 1914-1918, 1958 - Vol 9. L' Ordine Nuovo, 19199-1920,1954 - Vol 10. Sotto la Mole, 1916-1920, 1960. - Vol 11. Socialismo e fascismo, L' Ordine Nuovo, 1921-1922, 1967- Vol 12. La costruzione del Partitto communistta, 1923-1926, 1972.
b. Quaderni del Carcere, edited by Valentino Gerratana 4 Volumes) Turin, Einaudi, 1975.
c. Quaderni del Carcere, edited by valentino Gerratana 6 Volumes, 1971.
d. Scrittti polittici, edited by P. Spriano (Coolecttion of Gramsci pre-prison writings), 1967.
Edisi Inggris
a. Selections From the Prison Notebooks, edited and translated By Quintin Hoare and Geoffrey
Nowell-Smith, Lawrence and Wishart, London 1971.
b. Selection From Political Writings (1910-1920), selectted and edited by Quintin Hoare,
translated by John Mathews, Lawrence and Wishart, London 1977.
c. Selection from Political Writings (1921-1926), translate and edited by Quinttin Hoare,
Lawrence and Wishart, London 1978.
d. Letters from Prison, selected, translated and introduced by Lynne Lawner, Cape, London
1973.
e. Selections from Cultural writings, edited by David Forgacs and Geoffrey Nowell-Smith,
translated by William Boelhower, Lawrence and Wishart, London 1985
f. The Modern Prince and Other Writings, translated by Dr. Louis Marks, 1957
E. Marxisme Ala Gramsci.
Kecenderungan Gramsci untuk menekankan segi-segi superstruktur ideologis dalam bangunan teorinya telah melahirkan perdebatan panjang dalam khasanah Marxisme setelah kematian Marx. Posisi teoretis demikian menjadikan Gramsci sebagai aktivis partai komunis di luar Rusia yang menolak "Marxisme versi Stalin", dan menempatkan dirinya sekubu dengan para neomarxis awal lainnya seperti Lukacs dan Korsch (3 Lihat Mclellan, opcit hal 175-176), Ia selalu menekankan dimensi-dimensi politik Marxisme dan pentingnya perjuangan ideologis dalam proses transformasi sosialis.
Sebagaimana Lukacs dan Korsch, Gramsci juga mendalami dialektika Marx melalui Hegel. Dengan berpikir dialektika Gramsci memodifikasi teori "basis" dan "bangunan atas"-nya Marx termasuk istilah intelektual. Bagi Gramsci, para teoretisi atau intelektual dan peranannya disebut sebagai "bangunan atas" masyarakat. Pada Marx istilah intelektual muncul dalam gagasannya mengenai kerja mental (mental-labor) dan kerja-kasar (manual-labor). Yang disebut sebelumnya bisa artis, pelukis termasuk para pemikir intelektual.
"Basis" menurut Gramsci adalah proletariat dan tujuan-tujuannya. Menurut Garmsci, warisan Hegel begitu kuat pengaruhnya dalam pemikiran-pemikiran Marx. Bagi Gramsci, marxisme adalah sebuah pengembangan dari Hegelianisme dan "sebuah filsafat yang telah dibebaskan (atau sedang mencoba membebaskan dirinya) dari elemen ideologis yang sepihak dan fanatik : di mana kesadarannya yang penuh kontradiksi dipahami secara filosofis baik individual maupun sebagai anggota masyarakat, tidak hanya memahami kontradiksi itu saja, namun meletakkan dirinya sebagai bagian dari kontradiksi tersebut serta mendorong elemen ini kepada sebuah prinsip pengetahuan dan kemudian aksi".)
Gramsci menolak apa yang disebutnya sebagai kecenderungan "ekonomisme" dan "ideologisme", yang menurutnya menjadi kelemahan kaum marxis pada umumnya. Hal ini dikarenakan pemahaman yang lemah terhadap "materialisme historis". Dia menunjuk kesalahan ini pada karya N. Bukharin (Historical Materialism: New System of Sociology), yang membuat Bukharin mengembangkan materialisme sebagai sosiologi positivis evolusioner. Padahal Marx jelas memahami materialisme dalam pengertian humanis dan revolusioner.
Dalam konteks ini, secara singkat dapat dikatakan bahwa Gramsci cenderung menganalisis "basis" melalui "bangunan atas", berbeda dari Marx yang menganalisis "bangunan atas" melalui "basis". Hal inilah yang membedakannya dengan tradisi marxis ortodoks. Dalam tradisi marxian (ortodoks) kondisi-kondisi material obyektif mendapat tempat sentral, sedangkan kesadaran otomatis dilihat sebagai hasil proses sosial ekonomi. Dalam pemikiran Gramsci faktor kesadaran (superstruktur) mendapat tempat dan peranan penting. Karena itu, corak pemikirannya sering digugat orisinalitasnya.
Ada pula tuduhan bahwa pemikiran Gramsci itu idealistik-voluntaristik. Tetapi faktor apa yang menggiring Gramsci ke arah pemikiran seperti itu? Dikatakan oleh Femia, bahwa penekanan Gramsci pada faktor budaya dan intelektual dipengaruhi oleh situasi sosial politik Italia sendiri (seperti negara-negara kapitalis lain) di mana sistem borjuis memiliki sumber stabilitas yang kuat. Faktor lain adalah pengaruh filsafat Croce (1866-1952) yang sangat mendominasi pemikiran-pemikiran Italia waktu itu.
Benedetto Croce mengeritik baik Hegel maupun Marx, namun ia lebih simpatik terhadap Hegel bahwa sejarah merupakan sejarah perkembangan jiwa manusia alam kondisi-kondisi historisnya. Dia tentu berpengaruh terhadap pemikiran Gramsci, walaupun Gramsci juga melontarkan kritik terhadapnya. Hubungan antara superstruktur dan sosiokultural itu kemudian kaitannya dengan proses-proses "obyektif" yang menjadi basis ekonomi, memang menjadi tema sentral dalam Quaderni. Gramsci menolak klaim positivis bahwa yang pertama adalah sekadar cerminan yang terakhir. Dalam sebuah polemik dengan Bukharin, dia menolak gagasan bahwa Marxisme menyediakan seperangkat hukum "ilmiah" tentang perkembangan ekonomi yang membuat semua perilaku manusia bisa direduksi menjadi "mistisme" atau "tahyul". Artinya, Gramsci mengkritik kelaziman penggunaan determinisme historis dalam banyak tulisan kaum Marxis. Dia mengeritik gagasan "hukum besi" (Iron Law) sejarah sebagai sesuatu yang "tidak dapat dihindari" (inevitably) yang akan membawa kekuatan proletariat secara otomatis, bagaikan malam mengikuti siang.
Seperti yang telah dikemukakan di atas, Gramsci, menurut Nigel Todd mengarahkan kritiknya terhadap karya N. Bukharin (Historical Materialism : A New System of Sociology 1929). Sebuah buku yang mencoba untuk mengembalikan marxisme ke dalam ilmu ramalan seperti ilmu-ilmu alam. Mengikuti Croce, Gramsci percaya bahwa para anggota suatu masyarakat atau kelompok mempunyai "pandangan dunia" sama, yang memberikan koherensi pada keyakinan dan tujuan mereka, serta yang menunjang praktik kolektif mereka. Tetapi, dia menuduh Croce memisahkan konsep-konsep yang memungkinkan pemahaman dunia oleh manusia yang menggunakan konsep-konsep itu. Croce melakukan ini dengan menetapkan otonomi gagasan, yang dianggapnya sebagai produk perkembangan roh, bukannya produk perjuangan kehidupan nyata manusia dalam sejarah. Jadi, sejarah yang ditulis Croce "jatuh kepada sejenis sosiologi 'idealis' yang baru dan aneh, yang tidak kurang absurd dan tidak konklusif dengan sosiologi positivis".
Menurut Gramsci, filsafat Croce tetap spekulatif. Marxisme dalam pemikiran Gramsci adalah "filsafat praksis" (philosophy of praxis), filsafat yang mendasarkan pada aktivitas praktis tanpa meninggalkan unsur kritis. Filsafat Praxis "berbeda dari idealisme dan materialisme mekanik" karena berdasarkan sebuah teori rasionalitas yang mengasumsikan bahwa manusia bisa mempunyai penilaian yang sama terhadap situasi-situasi tertentu, dan bertindak. Rasionalitas bukan lagi masalah koherensi keyakinan atau konsensus tentang keabsahannya, tetapi masalah daya praktiknya. Teori rasionalitas Gramsci memang lebih dekat kepada Croce daripada yang diketahui atau hendak diakui sendiri oleh Gramsci, meskipun ia merumuskannya dengan kejelasan yang lebih tajam. Gramsci juga memandang marxisme sebagai pewaris sejati idealisme Jerman, dan mengambil kata pengantar A Contribution to the Critique of Political Economy karya Marx sebagai sumbernya, Gramsci menguraikan kembali dengan bahasanya sendiri bagian-bagian yang terpenting :
1. Manusia hanya menghadapkan dirinya dengan persoalan-persoalan yang bisa ia pecahkan;…
tugas itu sendiri muncul ketika kondisi-kondisi material untuk penyelesaiannya sudah ada atau
setidaknya sedang dalam proses pembentukan.
2. Sebuah formasi sosial tidak lenyap sebelum semua kekuatan produktif telah dikembangkan,
dan hubungan-hubungan produksi baru yang lebih tinggi tak akan menggantikannya sebelum
kondisi-kondisi untuk keberadaannya telah dikembangkan dalam rahim masyarakat yang lama.
Kedua pokok ini, yang sering dirujuk dalam Quaderni, harus dibaca bersama dengan tesis, yang juga diambil dari Kata Pengantar Marx : "bahwa semua orang menjadi sadar (tentang konflik antara kekuatan-kekuatan produksi material) pada tingkat ideologis bentuk-bentuk yuridis, politik, religius, artistik, dan filosofis".
Kedua kutipan mengandung inti filsafat sosial Gramsci. Hal itu menunjukkan sumber-sumber pemikirannya yang secara esensial Marxis; penekanan pada "kondisi-kondisi material" sebagai realitas mendasar dari formasi-formasi sosial. Tetapi basis itu tidaklah menentukan superstruktur--ia menyediakan kondisi-kondisi "riel" yang dapat ditangkap secara tepat oleh sebuah teori yang "rasional". Hal ini menunjukkan bahwa ada bentuk-bentuk kesadaran irrasional, dan adalah tugas seorang intelektual marxis untuk menelanjanginya.
Kalau ditelusuri lewat sudut ini, jelaslah bahwa Gramsci bukanlah seorang idealis-voluntaristik, melainkan justru seorang yang menekankan praksis.