Senin, 29 Februari 2016

BERMAKRIFAT DENGAN MEMAHAMI NAMA-NAMA DAN SIFAT-SIFAT ALLAH

Al-QuranJalan lain dalam mencapai makrifat kepada Allah swt. ialah memahami nama-nama Allah Taala yang baik-baik serta sifat-sifat-Nya yang luhur dan tinggi. Jadi nama-nama dan sifat-sifat itulah yang merupakan perantara yang digunakan oleh Allah Taala agar makhluk-Nya dapat bermakrifat pada-Nya. Inilah yang dapat dianggap sebagai saluran yang dari situ hati manusia dapat mengenal Allah Taala secara spontan. Malah itu pulalah yang dapat menggerakkan cara penemuan yang hakiki dan membuka alam yang amat luas terhadap kerohanian guna menyaksikan cahaya Allah swt.
Nama-nama itu adalah yang disebutkan oleh Allah dalam firman-Nya, “Katakanlah, ‘Serulah Allah atau serulah Rahman. Mana saja nama Tuhan yang kamu semua seru, Dia adalah mempunyai nama-nama yang baik.’" (Q.S. Al-Isra:110)
Dengan nama-nama itulah yang kita semua diperintah untuk menyerunya. Allah Taala berfirman, “Bagi Allah adalah nama-nama yang baik, maka serulah dengan menggunakan nama-nama itu.” (Q.S. Al-A’raf:180)
Adapun jumlah nama-nama Allah yang baik (asmaul husna) itu ada sembilan puluh sembilan nama. Imam Bukhari, Muslim dan Tirmizi meriwayatkan hadis dari Abu Hurairah r.a. bahwasanya Rasulullah saw. bersabda, “Allah itu mempunyai sembilan puluh sembilan nama. Barangsiapa menghafalnya ia masuk surga. Sesungguhnya Allah itu Maha Ganjil (tidak genap) dan cinta sekali pada hal yang ganjil (tidak genap).” (H.R. Ibnu Majah)
 
1.    Imam Tirmizi memberikan tambahan dalam riwayatnya sebagai berikut, “Sembilan puluh sembilan nama Allah Taala yaitu:
2.    Allah: Lafal yang Maha Mulia yang merupakan nama dari zat Ilahi yang Maha Suci serta wajib adanya yang berhak memiliki semua macam pujian dan sanjungan. Adapun nama-nama lain, maka setiap nama itu menunjukkan suatu sifat Tuhan yang tertentu dan oleh sebab itu bolehlah dianggap sebagai sifat bagi lafal yang Maha Mulia ini (yakni Allah) atau boleh dijadikan sebagai kata beritanya.
3.    Arrahmaan: Maha Pengasih, pemberi kenikmatan yang agung-agung, pengasih di dunia.     
4.     Arrahiim: Maha Penyayang, pemberi kenikmatan yang pelik-pelik, penyayang di akhirat.
5.    Almalik: Maha Merajai, mengatur kerajaan-Nya sesuai dengan kehendak-Nya sendiri.
6.     Alqudduus: Maha Suci, tersuci dari segala cela dan kekurangan.
7.     Assalaam: Maha Penyelamat, pemberi keamanan dan kesentosaan pada seluruh makhluk-Nya.
8.     Almukmin: Maha Pemelihara keamanan, yakni siapa yang bersalah dari makhluk-Nya itu benar-benar akan diberi siksa, sedang kepada yang taat akan benar-benar dipenuhi janji-Nya dengan pahala yang baik.
9.    Almuhaimin: Maha Penjaga, memerintah dan melindungi segala sesuatu.
10.    Al’aziiz: Maha Mulia, kuasa dan mampu untuk berbuat sekehendak-Nya.
11.    Aljabbaar: Maha Perkasa, mencukupi segala kebutuhan, melangsungkan segala perintah-Nya serta memperbaiki keadaan seluruh hamba-Nya.
12.    Almutakabbir: Maha Megah, menyendiri dengan sifat keagungan dan kemegahan-Nya.
13.    Alkhaalik: Maha Pencipta, mengadakan seluruh makhluk tanpa asal, juga yang menakdirkan adanya semua itu.
14.    Albaari’: Maha Pembuat, mengadakan sesuatu yang bernyawa yang ada asal mulanya.
15.    Almushawwir: Maha Pembentuk, memberikan gambaran atau bentuk pada sesuatu yang berbeda dengan lainnya. (Jadi Alkhaalik adalah mengadakan sesuatu yang belum ada asal mulanya atau yang menakdirkan adanya itu. Albaari’ ialah mengeluarkannya dari yang sudah ada asalnya, sedang Almushawwir ialah yang memberinya bentuk yang sesuai dengan keadaan dan keperluannya).
16.    Alghaffaar: Maha Pengampun, banyak pemberian maaf-Nya dan menutupi dosa-dosa dan kesalahan.
17.    Alqahhaar: Maha Pemaksa, menggenggam segala sesuatu dalam kekuasaan-Nya serta memaksa segala makhluk menurut kehendak-Nya.
18.    Alwahhaab: Maha Pemberi, banyak kenikmatan dan selalu memberi karunia.
19.    Arrazzaaq: Maha Pemberi rezeki, membuat berbagai rezeki serta membuat pula sebab-sebab diperolehnya.
20.    Alfattaah: Maha Membukakan, yakni membuka gudang penyimpanan rahmat-Nya untuk seluruh hamba-Nya.
21.    Al’aliim: Maha Mengetahui, yakni mengetahui segala yang maujud ini dan tidak ada satu benda pun yang tertutup oleh penglihatan-Nya.
22.    Alqaabidl: Maha Pencabut, mengambil nyawa atau mempersempit rezeki bagi siapa yang dikehendaki-Nya.
23.    Albaasith: Maha Meluaskan, memudahkan terkumpulnya rezeki bagi siapa yang diinginkan oleh-Nya.
24.    Alkhaafidl: Maha Menjatuhkan, yakni terhadap orang yang selayaknya dijatuhkan karena akibat kelakuannya sendiri dengan memberinya kehinaan, kerendahan dan siksaan.
25.    Arraafi’: Maha Mengangkat, yakni terhadap orang yang selayaknya diangkat kedudukannya karena usahanya yang giat yaitu yang termasuk golongan kaum yang bertakwa.
26.    Almu’iz: Maha Pemberi kemuliaan, yakni kepada orang yang berpegang teguh pada agama-Nya dengan memberinya pertolongan dan kemenangan.
27.    Almudzil: Maha Pemberi kehinaan, yakni kepada musuh-musuh-Nya dan musuh umat Islam seluruhnya.
28.    Assamii’: Maha Mendengar.
29.    Albashiir: Maha Melihat.
30.    Alhakam: Maha Menetapkan hukum, sebagai hakim yang memutuskan yang tidak seorang pun dapat menolak keputusan-Nya, juga tidak seorang pun yang kuasa merintangi kelangsungan hukum-Nya itu.
31.    Al’adl: Maha Adil, serta sangat sempurna dalam keadilan-Nya itu.
32.    Allathiif: Maha Halus, yakni mengetahui segala sesuatu yang samar-samar, pelik-pelik dan kecil-kecil.
33.    Alkhabiir: Maha Waspada.
34.    Alhaliim: Maha Penghiba, penyantun yang tidak tergesa-gesa melakukan kemarahan dan tidak pula gegabah memberikan siksaan.
35.    Al’azhiim: Maha Agung, yakni mencapai puncak tertinggi dari keagungan karena bersifat dengan segala macam sifat kebesaran dan kesempurnaan.
36.    Alghafuur: Maha Pengampun, banyak pengampunan-Nya kepada hamba-hamba-Nya.
37.    Asysyakuur: Maha Pembalas yakni memberikan balasan yang banyak sekali atas amalan yang kecil dan tidak berarti.
38.    Al’aliy: Maha Tinggi, yakni mencapai tingkat yang setinggi-tingginya yang tidak mungkin digambarkan oleh akal pikiran siapa pun dan tidak dapat dipahami oleh otak yang bagaimana pun pandainya.
39.    Alkabiir: Maha Besar, yang kebesaran-Nya tidak dapat diikuti oleh pancaindera atau pun akal manusia.
40.    Alhafiiz: Maha Pemelihara yakni menjaga segala sesuatu jangan sampai rusak dan goncang. Juga menjaga segala amal perbuatan hamba-hamba-Nya, sehingga tidak akan disia-siakan sedikit pun untuk memberikan balasan-Nya.
41.    Almuqiit: Maha Pemberi kecukupan, baik yang berupa makanan tubuh atau pun makanan rohani.
42.    Alhasiib: Maha Penjamin, yakni memberikan jaminan kecukupan kepada seluruh hamba-Nya. Juga dapat diartikan Maha Menghisab amalan hamba-hamba-Nya pada hari kiamat.
43.    Aljaliil: Maha Luhur, yang memiliki sifat-sifat keluhuran karena kesempurnaan sifat-sifat-Nya.
44.    Alkariim: Maha Pemurah, mulia hati dan memberi siapa pun tanpa diminta atau sebagai penggantian dari sesuatu pemberian.
45.    Arraqiib: Maha Peneliti, yang mengamat-amati gerak-gerik segala sesuatu dan mengawasinya.
46.    Almujiib: Maha Mengabulkan, yang memenuhi permohonan siapa saja yang berdoa pada-Nya.
47.    Alwaasi’: Maha Luas, yakni bahwa rahmat-Nya itu merata kepada segala yang maujud dan luas pula ilmu-Nya terhadap segala sesuatu.
48.    Alhakiim: Maha Bijaksana yakni memiliki kebijaksanaan yang tertinggi kesempurnaan ilmu-Nya serta kerapian-Nya dalam membuat segala sesuatu.
49.    Alwaduud: Maha Pencinta, yang menginginkan segala kebaikan untuk seluruh hamba-Nya dan pula berbuat baik pada mereka itu dalam segala hal-ihwal dan keadaan.
50.    Almajiid: Maha Mulia, yakni yang mencapai tingkat teratas dalam hal kemuliaan dan keutamaan.
51.    Albaa’its: Maha Membangkitkan, yakni membangkitkan para rasul, membangkitkan semangat dan kemauan, juga membangkitkan orang-orang yang telah mati dari masing-masing kuburnya nanti setelah tibanya hari kiamat.
52.    Asysyahiid: Maha Menyaksikan atau Maha Mengetahui keadaan semua makhluk.
53.    Alhaq: Maha Haq, Maha Benar yang kekal dan tidak akan berubah sedikit pun.
54.    Alwakiil: Maha Memelihara penyerahan, yakni memelihara semua urusan hamba-hamba-Nya dan apa-apa yang menjadi kebutuhan mereka itu.
55.    Alqawiy: Maha Kuat, yaitu yang memiliki kekuasaan yang sesempurna-sempurna.
56.    Almatiin: Maha Kokoh atau Perkasa, yakni memiliki keperkasaan yang sudah sampai dipuncaknya.
57.    Alwaliy: Maha Melindungi, yakni melindungi serta menertibkan semua kepentingan makhluk-Nya karena kecintaan-Nya yang sangat pada mereka itu dan pemberian pertolongan-Nya yang tidak terbatas pada keperluan mereka.
58.    Alhamiid: Maha Terpuji, yang memang sudah selayaknya untuk memperoleh pujian dan sanjungan.
59.    Almuhshi: Maha Penghitung, yang tidak satu pun tertutup dari pandangan-Nya dan semua amalan itu pun diperhitungkan sebagaimana wajarnya.
60.    Almubdi’: Maha Memulai, yang melahirkan sesuatu yang asalnya tidak ada dan belum maujud.
61.    Almu’iid: Maha Mengulangi, yakni menumbuhkan kembali setelah lenyapnya atau setelah rusaknya.
62.    Almuhyii: Maha Menghidupkan, yakni memberikan daya kehidupan pada setiap sesuatu yang berhak hidup.
63.    Almumiit: Yang Mematikan, yakni mengambil kehidupan (ruh) dari apa-apa yang hidup, lalu disebut mati.
64.    Alhay: Maha Hidup, kekal pula hidup-Nya itu.
65.    Alqayyuum: Maha Berdiri sendiri, baik Dzat-Nya, sifat-Nya, perbuatan-Nya. Juga membuat berdiri apa-apa yang selain Dia. Dengan-Nya pula berdiri langit dan bumi ini.
66.    Alwaajid: Maha kaya, dapat menemukan apa saja yang diinginkan oleh-Nya, maka tidak membutuhkan pada suatu apa pun karena sifat kaya-Nya yang mutlak.
67.    Almaajid: Maha Mulia, (sama dengan nomor 49 yang berbeda hanyalah tulisannya. Ejaan sebenarnya nomor 49 Almajiid sedangkan nomor 66 ini Almaajid).
68.    Alwaahid: Maha Esa.
69.    Ashshamad: Maha Dibutuhkan, yakni selalu menjadi tujuan dan harapan orang di waktu ada hajat keperluannya.
70.    Alqaadir: Maha Kuasa.
71.    Almuqtadir: Maha Menentukan.
72.    Almuqaddim: Maha Mendahulukan, yakni mendahulukan sebagian benda dari yang lainnya dalam perwujudannya, atau dalam kemuliaan, selisih waktu atau tempatnya.
73.    Almu’akhkhir: Maha Mengakhirkan atau Membelakangkan.
74.    Alawwal: Maha Pertama, Dahulu sekali dari semua yang maujud.
75.    Alaakhir: Maha Penghabisan, Kekal terus setelah habisnya segala sesuatu yang maujud.
76.    Azhzhaahir: Maha Nyata, yakni menyatakan dan menampakkan wujud-Nya itu dengan bukti-bukti dan tanda-tanda ciptaan-Nya.
77.    Albaathin: Maha Tersembunyi, tidak dapat dimaklumi zat-Nya sehingga tidak seorang pun dapat mengenal zat-Nya itu.
78.    Alwaalii: Maha Menguasai, menggenggam segala sesuatu dalam kekuasaan-Nya dan menjadi milik-Nya.
79.    Almuta’aalii: Maha Suci, terpelihara dari segala kekurangan dan kerendahan.
80.    Albar: Maha Dermawan, banyak kebaikan-Nya dan besar kenikmatan yang dilimpahkan-Nya.
81.    Attawwaab: Maha Penerima tobat, memberikan pertolongan kepada orang-orang yang bermaksiat untuk melakukan tobat lalu Allah akan menerimanya.
82.    Almuntaqim: Maha Penyiksa, kepada orang yang berhak untuk memperoleh siksa-Nya.
83.    Al’afuw: Maha Pemaaf, pelebur kesalahan orang yang suka kembali untuk meminta maaf pada-Nya.
84.    Arra-uuf: Maha Pengasih, banyak rahmat dan kasih sayang-Nya.
85.    Maalikulmulk: Maha Menguasai kerajaan, maka segala perkara yang berlaku di alam semesta, langit, bumi dan sekitarnya serta yang dibaliknya alam semesta itu semuanya sesuai dengan kehendak dan iradat-Nya.
86.    Dzuljalaali wal ikraam: Maha Memiliki kebesaran dan kemuliaan. Juga zat yang mempunyai keutamaan dan kesempurnaan, pemberi karunia dan kenikmatan yang amat banyak dan melimpah ruah.
87.    Almuqsith: Maha Mengadili, yakni memberikan kemenangan pada orang-orang yang teraniaya dari tindakan orang-orang yang menganiaya dengan keadilan-Nya.
88.    Aljaami’: Maha Mengumpulkan, yakni mengumpulkan berbagai hakikat yang telah bercerai-berai dan juga mengumpulkan seluruh umat manusia pada hari pembalasan.
89.    Alghaniy: Maha Kaya, maka tidak membutuhkan apa pun dari yang selain zat-Nya sendiri, tetapi yang selain-Nya itu amat membutuhkan kepada-Nya.
90.    Almughnii: Maha Pemberi kekayaan yakni memberikan kelebihan yang berupa kekayaan yang berlimpah-limpah kepada siapa saja yang dikehendaki dari golongan hamba-hamba-Nya.
91.    Almaani’: Maha Membela atau Maha Menolak, yaitu membela hamba-hamba-Nya yang saleh dan menolak sebab-sebab yang menyebabkan kerusakan.
92.    Adldlaar: Maha Pemberi bahaya, yakni dengan menurunkan siksa-siksa-Nya kepada musuh-musuh-Nya.
93.    Annaafi’: Maha Pemberi kemanfaatan, yakni merata kebaikan yang dikaruniakan-Nya itu kepada semua hamba dan negeri.
94.    Annuur: Maha Bercahaya yakni menonjolkan zat-Nya sendiri dan menampakkan untuk yang selain-Nya dengan menunjukkan tanda-tanda kekuasaan-Nya.
95.    Alhaadi: Maha Pemberi petunjuk, yaitu memberikan jalan yang benar kepada segala sesuatu agar langsung adanya dan terjaga kehidupannya.
96.    Albadii’: Maha Pencipta yang baru, sehingga tidak ada contoh dan yang menyamai sebelum keluarnya ciptaan-Nya itu.
97.    Albaaqii: Maha Kekal, yakni kekal hidup-Nya untuk selama-lamanya.
98.    Alwaarits: Maha Pewaris, yakni kekal setelah musnahnya seluruh makhluk.
99.    Arrasyiid: Maha Cendekiawan, yaitu memberi penerangan dan tuntunan pada seluruh hamba-Nya dan yang segala peraturan-Nya itu berjalan menurut ketentuan yang digariskan oleh kebijaksanaan dan kecendikiawanan-Nya.
100.    Ashshabuur: Maha Penyabar yang tidak tergesa-gesa memberikan siksaan dan tidak pula cepat-cepat melaksanakan sesuatu sebelum waktunya.
Dalam kitab Addinul Islami disebutkan sebagai berikut: “Nama-nama Allah yang baik-baik (asmaul husna) yang tercantum dalam Alquran yaitu:
1.    Nama-nama yang berhubungan dengan zat Allah Taala, yakni:
a.    Alwaahid (Maha Esa)
b.    Alahad (Maha Esa)
c.    Alhaq (Maha Benar)
d.    Alqudduus (Maha Suci)
e.    Ashshamad (Maha dibutuhkan)
f.    Alghaniy (Maha Kaya)
g.    Alawwal (Maha Pertama)
h.    Alaakhir (Maha Penghabisan).
i.    Alqayyuum (Maha Berdiri Sendiri).
2.    Nama-nama yang berhubungan dengan penciptaan, yakni:
a.    Alkhaalik (Maha Menciptakan)
b.    Albaari’ (Maha Pembuat)
c.    Almushawwir (Maha Pembentuk)
d.    Albadii’ (Maha Pencipta yang baru)
3.    Nama-nama yang berhubungan dengan sifat kecintaan dan kerahmatan, selain dari lafal Rab (Tuhan), Rahman (Maha Pengasih) dan Rahim (Maha Penyayang), yakni:
a.    Arra-uuf (Maha Pengasih)
b.    Alwaduud (Maha Pencinta)
4.    C. Allathiif (Maha Halus)
a.    Alhaliim (Maha Penghiba)
b.    Al’afuw (Maha Pemaaf)
c.    Asysyakuur (Maha Pembalas, Pemberi karunia)
d.    Almukmin (Maha Pemelihara keamanan)
e.    Albaar (Maha Dermawan)
f.    Rafi’ud darajat (Maha Tinggi derajat-Nya)
g.    Arrazzaaq (Maha Pemberi rezeki)
h.    Alwahhaab (Maha Pemberi)
i.    Alwaasi’ (Maha luas)
5.    Nama-nama yang berhubungan dengan keagungan serta kemuliaan Allah Taala yakni:
a.    Al’azhiim (Maha Agung)
b.    Al’aziiz (Maha Mulia)
6.    C. Al’aliy (Maha Tinggi)
a.    Almuta’aalii (Maha Suci)
b.    Alqawiy (Maha Kuat)
c.    Alqahhaar (Maha Pemaksa)
d.    Aljabbaar (Maha Perkasa)
e.    Almutakabbir (Maha Megah)
f.    Alkabiir (Maha Besar)
g.    Alkariim (Maha Pemurah)
h.    Alhamiid (Maha Terpuji)
i.    Almajiid (Maha Mulia)
j.    Almatiin (Maha Kuat)
k.    Azhzhaahir (Maha Nyata)
l.    Zuljalaali wal ikraam (Maha Memiliki kebesaran dan kemuliaan)
7.    Nama-nama yang berhubungan dengan ilmu Allah Taala, yakni:
a.    Al’aliim (Maha Mengetahui)
b.    Alhakiim (Maha Bijaksana)
8.    C. Assamii’ (Maha Mendengar)
a.    Alkhabiir (Maha Waspada)
b.    Albashiir (Maha Melihat)
c.    Asysyahid (Maha Menyaksikan)
d.    Arraqiib (Maha Meneliti)
e.    Albaathin (Maha Tersembunyi)
f.    Almuhaimin (Maha Menjaga)
9.    Nama-nama yang berhubungan dengan kekuasaan Allah serta caranya mengatur segala sesuatu, yakni:
a.    Alqaadir (Maha Kuasa)
b.    Alwakiil (Maha Memelihara penyerahan)
10.    C. Alwaliy (Maha Melindungi)
a.    Alhaafizh (Maha Pemelihara)
b.    Almalik (Maha Merajai)
c.    Almaalik (Maha Memiliki)
d.    Alfattaah (Maha Pembuka)
e.    Alhasiib (Maha Penjamin)
f.    Almuntaqim (Maha Penyiksa)
g.    Almuqiit (Maha Pemberi kecukupan)
11.    Ada pula nama-nama yang tidak disebutkan dalam nas Alquran tetapi merupakan sifat-sifat yang erat kaitannya dengan sifat atau perbuatan Allah Taala yang tercantum dalam Alquran, yakni:
a.    Alqaabidl (Maha Pencabut)
b.    Albaasith (Maha Meluaskan)
12.    C. Arraafi` (Maha Mengangkat)
a.    Almu’iz (Maha Pemberi kemuliaan)
b.    Almudzil (Maha Pemberi kehinaan)
c.    Almujiib (Maha Mengabulkan)
d.    Albaa’its (Maha Membangkitkan)
e.    Almuhshii (Maha Penghitung)
f.    Almubdi’ (Maha Memulai)
g.    Almu’iid(Maha Mengulangi)
h.    Almuhyii (Maha Menghidupkan)
i.    Almumiit (Maha Mematikan)
j.    Maalikulmulk (Maha Menguasai kerajaan)
k.    Aljaami’ (Maha Mengumpulkan)
l.    Almughnii (Maha Pemberi kekayaan)
m.    Almu’thii (Maha Pemberi)
n.    Almaani’ (Maha Membela, Maha Menolak)
o.    Alhaadii (Maha Pemberi Petunjuk)
p.    Albaaqii (Maha Kekal)
q.    Alwaarits (Maha Pewaris).
13.    Ada pula nama-nama Allah Taala yang diambil dari makna atau pengertian nama-nama yang terdapat dalam Alquran, yakni:
a.    Annuur (Maha Bercahaya)
b.    Ashshabuur (Maha Penyabar)
c.    Arrasyiid (Maha Cendekiawan)
d.    Almuqsith (Maha Mengadili)
14.    e Alwaalii (Maha Menguasai)
a.    Aljaliil (Maha Luhur)
b.    Al’adl (Maha Adil)
c.    Alkhaafidl (Maha Menjatuhkan)
d.    Alwaajid (Maha Kaya)
e.    Almuqaddim (Maha Mendahulukan)
f.    Almu-akhkhir (Maha Mengakhirkan)
g.    Adldlaar (Maha Pemberi bahaya)
h.    Annaafi’ (Maha Pemberi kemanfaatan)
15.    Dengan nama-nama di atas dirangkaikan pula sifat-sifat:
a.    Takallum (Berfirman) dan
b.    Iradat (Berkehendak)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar