Sabtu, 05 Maret 2016

KEMUNCULAN SI MATA SATU DI JEMBRANA BALI

Februari 2016
MATA1
Warga Bali tepatnya di Jembrana kembali di buat geger karena kelahiran bayi babi bermata satu. Bukan sekedar itu, lidah bayi babi itu senantiasa menjulur keluar serta tanpa ada lubang hidung.

Ketidakwajaran pada babi itu buat si pemiliknya, Lanang Oka, takut. Walaupun sesungguhnya tujuh bayi babi yang dilahirkan berbarengan di kandang kepunyaannya di Desa Batu Agung, Banjar Petanahan Jembrana Bali, dalam keadaan normal.

MATA1

Ditambahkannya, pada kelahiran pertama serta ke-2, induk babi tak pernah melahirkan bayi yang kondisinya menyeramkan seperti itu. Saksikan keanehan itu, pernah terbesit di fikiran Lanang hal sejenis itu sebagai tandanya satu hal yang jelek akan berlangsung.

 " Terlebih dulu tidak ada firasat aneh, umum saja. Jadi sesudah ada yang aneh pada anak babi kami ini, jadi kuatir satu bertanda jelek, " tuturnya.

Dia semakin resah lantaran tak lama sesudah lahir, bayi babi itu segera mati. Momen aneh ini pernah dia katakan pada orang pandai di desanya.

Dari panduan orang pintar itu, bayi babi aneh yang telah mati itu diminta dikubur di halaman belakang rumahnya. Saat penguburan mengambil saat pada Senin sore, komplit dengan sesajen spesial serta segehan (kepalan nasi) Manca warna.

" Ya saya kuburkan dengan upacara seadanya. Semoga tidaklah bertanda jelek, " harapnya.

Dia coba tidak menanggapi terlalu berlebih panduan orang pintar itu saat babi mata satu itu mati. Tetapi diakuinya ada perasaan aneh yang dirasa.

" Sampai saat ini belum ada mimpi-mimpi yang aneh. Hanya ada perasaan saja, " lebih Lanang.

Lanang menjelaskan, setelah induk melahirkan delapan ekor bayi babi termasuk yang berwujud aneg itu, dirinya tak kerjakan ritual spesial apapun. Walaupun, tuturnya, dia peroleh bisikan dari orang pandai apabila tanah di kandang babi kepunyaannya kotor serta jadi persinggahan dedemit.

 " Tak ada sih ritual khusus, cuma upacara penguburan saja dengan sesajen bunga dan segehan (sesaji nasi) ditempat dikubur, itu juga petunjuk Balian (dukun di Bali), " tuturnya.

Walau resah, dia belum punya niat lakukan upacara pembersihan atau buang sial. Dia enggan mengaitkan kelainan pada bayi babi kepunyaannya dengan beberapa hal gaib.

 " Sampai sekarang ini ke 7 ekor masih hidup dan sehat. Ya mudah-mudahan tak ada apa-apa, cuma perasaan saja, " ujarnya.

SUMBER : http://update-beritaharian.blogspot.co.d/2016/02/astaqhfirulahdi-bali-beberapa-waktu.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar