Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dilaksanakan atas dasar kebanyakan orang tua merasa tidak mampu memberikan pendidikan yang terbaik untuk anak-anaknya. Tahun-tahun pertama kehidupan anak merupakan kurun waktu yang sangat penting dan kritis dalam hal tumbuh kembang fisik, mental, dan psikososial anak.
Tumbuh kembang ini berjalan sedemikian cepatnya sehingga keberhasilan tahun-tahun pertama menentukan hari depan anak. Kelainan atau penyimpangan apapun apabila tidak diintervensi secara dini dengan baik dan tidak terdeteksi secara nyata akan mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak selanjutnya.
Penyelenggaraan pendidikan pada anak usia dini di negara maju telah berlangsung lama sebagai bentuk pendidikan yang berbasis masyarakat (community based education), akan tetapi gerakan untuk menggalakkan pendidikan ini di Indonesia baru muncul beberapa tahun terakhir. Hal ini didasarkan akan pentingnya pendidikan untuk anak usia dini dalam menyiapkan manusia Indonesia seutuhnya, serta membangun masa depan anak-anak dan masayarakat Indonesia seluruhnya.
Namun sejauh ini jangkauan pendidikan anak usia dini masih terbatas dari segi jumlah maupun aksesibilitasnya. Misalnya, penitipan anak dan kelompok bermain masih terkonsentrasi di kota-kota. Padahal bila dilihat dari tingkat kebutuhannya akan perlakukan sejak dini, anak-anak usia dini di pedesaan dan dari keluarga msikin jauh lebih tinggi guna mengimbangi miskinya rangsangan intelektual, sosial, dan moral dari keluarga dan orang tua.
Tumbuh kembang ini berjalan sedemikian cepatnya sehingga keberhasilan tahun-tahun pertama menentukan hari depan anak. Kelainan atau penyimpangan apapun apabila tidak diintervensi secara dini dengan baik dan tidak terdeteksi secara nyata akan mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak selanjutnya.
Penyelenggaraan pendidikan pada anak usia dini di negara maju telah berlangsung lama sebagai bentuk pendidikan yang berbasis masyarakat (community based education), akan tetapi gerakan untuk menggalakkan pendidikan ini di Indonesia baru muncul beberapa tahun terakhir. Hal ini didasarkan akan pentingnya pendidikan untuk anak usia dini dalam menyiapkan manusia Indonesia seutuhnya, serta membangun masa depan anak-anak dan masayarakat Indonesia seluruhnya.
Namun sejauh ini jangkauan pendidikan anak usia dini masih terbatas dari segi jumlah maupun aksesibilitasnya. Misalnya, penitipan anak dan kelompok bermain masih terkonsentrasi di kota-kota. Padahal bila dilihat dari tingkat kebutuhannya akan perlakukan sejak dini, anak-anak usia dini di pedesaan dan dari keluarga msikin jauh lebih tinggi guna mengimbangi miskinya rangsangan intelektual, sosial, dan moral dari keluarga dan orang tua.
Beberapa tokoh yang mengemukakan teori tentang pentingnya landasan pendidikan bagi anak usia dini:
1. Wittrock (Clark, 1983)
Mengemukakan bahwa ada tiga wilayah perkembangan otak yang semakin meningkat, yaitu pertumbuhan serabut dendrit, kompleksitas hubungan sinapsis, dan pembagian sel saraf.
2. John Dewey
Teori Dewey yang terkenal adalah progresivisme, yang lebih menenkankan pada anak didik dan minatnya daripada mata pelajaran sendiri. Dia mengatakan bahwa pendidikan adalah proses dari kehidupan dan bukan persiapan masa yang akan datang.
2. John Dewey
Teori Dewey yang terkenal adalah progresivisme, yang lebih menenkankan pada anak didik dan minatnya daripada mata pelajaran sendiri. Dia mengatakan bahwa pendidikan adalah proses dari kehidupan dan bukan persiapan masa yang akan datang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar