I. PENDAHULUAN
Evaluasi dapat diartikan sebagai suatu kegiatan yang terencana untuk mengetahui keadaan suatu objek dengan menggunakan instrumen dan hasilnya dibandingkan dengan suatu tolak ukur untuk memperoleh suatu kesimpulan. Fungsi utama evaluasi adalah menelaah suatu objek atau keadaan untuk mendapatkan informasi yang tepat sebagai dasar untuk pengambilan keputusan.
Kalau belajar diartikan sebagai proses interaksi dengan lingkungan sehingga terjadi perubahan tingkah laku pengetahauan (kognitif), ketrampilan (prikomotorik) atau sikap (afektif) maka belajar tidak harus dipersyaratkan dengan adanya guru yang mengajar. Interaksi dengan media (sebagai salah satu lingkungan belajar) dapat menjadi sumber belajar bagi siapa saja. Dan penilaian atau evaluasi media pembelajaran bertujuan untuk melihat apakah penggunaan media itu bisa membentuk atau mempengaruhi tingkah laku pebelejar atau tidak. Serta untuk mengetahui apakah media yang digunakan dalam proses belajar mengajar dapat mencapai tujuan.
II. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang di atas pemakalah dapat menyusun beberapa rumusan masalah sebagai berikut:
A. Apa pengertian evaluasi media pembelajaran ?
B. Ada berapa macam evaluasi media pembelajaran ?
C. Bagaimana tahapan dan prosedur dalam mengevaluasi media pembelajaran?
D. Bagaimana kriteria dalam me-review Media Pembelajaran?
III. PEMBAHASAN
A. Pengertian Evaluasi Media Pembelajaran
Evaluasi pembelajaran merupakan suatu kegiatan untuk menentukan taraf kemajuan suatu pekerjaan didalam pendidikan, sehubungan dengan hal tersebut maka evaluasi merupakan alat untuk mengukur sampai dimana penguasaan murid terhadap bahan pendidikan yang telah diberikan. Begitu juga didalam media pembelajaran. Evaluasi media pembelajaran dimaksudkan untuk mengetahui apakah media yang digunakan dalam proses belajar mengajar tersebut dapat mencapai tujuan.[1]
Disamping itu juga evaluasi dimaksudkan untuk mengadakan perbaikan atau pergantian bila ternyata proses yang diterapkan dalam proses belajar mengajar tidak dapat mencapai tujuan. Aspek penting lainnya pada evaluasi atau penilaian dalam pembelajaran tidak semata-mata dilakukan terhadap hasil belajar, tetapi juga harus dilakukan terhadap proses pembelajaran itu sendiri. Dengan evaluasi tersebut dapat dilakukan revisi program pembelajaran dan strategi pelaksanaan pembelajaran[2]
Apapun juga media yang anda buat, apakah kaset audio film bingkai, film rangkai, transparansi OHP, film, video atau gambar dan permainan/simulasi perlu dinilai terlebih dahulu sebelum dipakai secara luas. Penilaian (evaluasi) ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah media yang anda buat tersebut dapat mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan atau tidak. Hal ini penting untuk diingat dan dilakukan karena banyak orang berangggapan bahwa sekali mereka membuat media pasti 100% ditanggung baik. Anggapan itu sendiri tidaklah keliru karena sebagai pengembang media secara tidak langsung anda telah menurunkan hipotesis bahwa media yang anda buat tersebut dapat memberikan hasil belajar yang lebih baik. Hipotesis tersebut perlu dibuktikan dengan menguji ke sasaran yang dimaksud.[3]
B. Macam-macam Evaluasi
Ada dua macam bentuk penguji cobaan media yang kita kenal yaitu evaluasi formatif dan evaluasi sumatif, antara lain:
1. Evaluasi formatif
Adalah suatu proses untuk mengumpulkan data tentang aktifitas dan efisiensi penggunaan media yang digunakan dalam usaha mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Data yang diperoleh akan digunakan untuk memperbaiki dan menyempurnakan media yang bersangkutan agar dapat digunakan lebih efektif dan efisien. Setelah diperbaiki dan disempurnakan, kemudian diteliti kembali apakah media tersebut layak digunakan atau tidak dalam situasi- situasi tertentu.
2. Evaluasi sumatif
Adalah kelanjutan dari evaluasi formatif yaitu media yang telah diperbaiki dan disempurnakan, kemudian diteliti kembali apakah media tersebut layak digunakan atau tidak dalam situasi- situasi tertentu. Evaluasi semacam inilah yang dinamakan evaluasi sumatif.
C. Tahapan Dan Prosedur Dalam Mengevaluasi Media
Kegiatan evaluasi dalam pengembangan media pendidikan di sini akan dititik beratkan pada kegiatan evaluasi formatif. Adanya komponen evaluasi formatif dalam proses pengembangan media pendidikan ini membedakan prosedur empiris ini dari pendekatan-pendekatan filosofis dan teoritis. Efektivitas dan efisiensi media yang kita kembangkan tidak hanya bersifat teoritis tapi benae-benar telah dibuktikan dilapangan. Adapun tahapan dalam mengevaluasi media ada 3 tahapan diantaranya evaluasi satu lawan satu (one to one), evaluasi kelompok kecil (small group evaluation) dan evaluasi lapangan (field evaluation).
1. Evaluasi satu lawan satu ( one to one )
Pada tahapan evaluasi satu lawan satu ( one to one ), dipilih dua orang atau lebih yang dapat mewakili populasi dari target media yang dibuat. Kemudian sajikan media kepada siswa secara individual. Kedua siswa yang dipilih tersebut satu diantaranya mempunyai kemampuan di bawah rata-rata, dan yang satunya lagi diatas rata-rata.[4]
Prosedur pelaksanaanya adalah sebagai berikut:
a. Jelaskan kepada siswa bahwa anda sedang merancang suatu media baru dan ingin mengetahui bagaimana reaksi mereka terhadap media yang anda buat tersebut.
b Katakan kepada mereka bahwa apabila nanti mereka berbuat salah bukanlah karena kekurangan mereka tetapi karena kekurangsempurnaan media tersebut, sehingga perlu diperbaiki;
c. Usahakan mereka bersikap relaks bebas mengemukakan pendapatnya tentang media tersebut
d. Berikan tes awal untuk mengetahui sejauh mana kemampuan dan pengetahuan siswa terhadap topic yang dimediakan
e. Sajikan media dan catat berapa lama waktu yang anda butuhkan atau dibutuhkan siswa untuk menyajikan/mempelajari media tersebut. Catat pula bagaimana reaksi siswa dan bagian-bagian yang sulit untuk difahami; apakah contoh-contohnya, penjelasannya, petunjuk-petunjuknya, ataukah yang lain
f. Berikan tes yang mengukur keberhasilan media tersebut (post test) dan
g. Analisis informasi yang terkumpul.
2. Evaluasi kelompok kecil ( small gruop evaluation )
Pada tahap ini media perlu dicobakan pada 10-20 orang siswa yang dapat mewakili populasi target. Kalau kurang dari 10 siswa, maka data yang anda peroleh kurang bisa menggambaarkan populasi target. Apabila lebih dari 20, maka kurang bermanfaat untuk evaluasi kelompok kecil.
Prosedur yang ditempuh adalah sbb;
a. Jelaskan bahwa media tersebut pada tahap formatif dan memerlukan umpan balik untuk menyempurnakannya;
b. Berikan tes awal(prtest) untuk mengukur kemampuas dan pengetahuan siswa tentang topic yang dimediakan
c. Sajikan media atau minta kepada siswa untuk mempelajari media tersebt
d. Catat waktu yang diperlukan dan semua betuk umpan balik (langsung atau tak langsung) selama penyajian media
e. Berika tes untuk mengetahui sejauh mana tujuan bisa tercapai (post test)
f. Bagikan kuesioner dan minta siswa untuk mengisinya. Apabila mungkin adankan diskusi yang mendalam denga beberapa siswa. Beberapa pertanyaan yang perlu diajukan antara lain; menarik-tidaknya media tersebut, apa sebabnya; mengerti tidaknya siwa aka pesan yang disampaikan; konsistensi tujuan dan materi program;cukup tidaknya latihan dan contoh yang diberikan. Apabila pertanyaan kuesioner telah dijawab maka informasi yang lebih detil dapat ditanyakan lewat diskusi ini; dan
g. Analisis data-data yag terkumpul
3. Evaluasi lapangan ( field evaluation )
Merupakan tahap akhir dari evaluasi formatif. Yang perlu anda lakukan adalah memperoleh situasi yang semirip mungkin dengan situasi sebenarnya. Setelah melalui 2 tahap sebelumnya, tentunya ini mendekati sempurna.
Pilih 30 orang siswa dengan karakteristik sesuai dengan karakteristik populasi sasaran. Namun hindari efek halo (hallo effect); situasi yang muncul apabila media kita cobakan pada kelompok responden yang salah.
Prosedurnya adalah sbb;
a. Mula-mula pilih siswa yang benar-benar mewakili populas target, kira-kira 30 orang. Usahakan agar mereka mewakili berbagai tingkat kemampuan dan ketrampilan yang ada. Tes kemampuan awal apabila karakteristik belun diketahui. Atas dasar itu pemilihan siswa dilakukan. Tetapi bila kenal karakteristik siswa, tes tak perlu dilakukan
b. Jelaskan kepada mereka apa maksud dari uji lapangan dan apa yang anda harapkan pada akhir kegiatan. Pada umumnya siswa tak terbiasa untuk mengeritik bahan-bahan atau media yang diberikan, karena mereka beranggapan bahwa sudah benar dan efektif. usahakan mereka bersikap relaks daberani mengemukakan penilaian. Jauhkan sedapat mungkin perasaan bahwa uji coba ini menguji kemampuan mereka
c. Berikan tes awal untuk mengukur sejauh mana pengetahuan dan ketrampilan mereka terhadap topic yang ddimediakan
d. Sajikan media terseut kepada mereka. Bentuk penyajiannya tentu sesuai dengan rencana pembuatannya. Untuk prestasi kelompok besar, untuk kelompo kecil atau belajar mandiri.
e. Catat semua respon yang muncul dari siswa selama sajian. Begitu pula waktu yang diperlukan;
f. Berikan tes untuk mengukur seberapa jauh pencapaian hasil belajar siswa setelah sajian media tersrsebut. Hasil tes ini (post test) dibandingkan dengan tes pertama (pre test) akan menunujukkan seberapa efektif dan efesien media yang anda buat tersebut
g. Berkan kuesioner untuk mengetahui pendapat atau sikap mereka terhadap media tersebut dan sajian yang diterimanya; dan
h. Ringkas dan analisislah data-data yang anda peroleh dengan kegiatan-kegiatan tadi; kemampuaan awal, sekor awal dan sekor tes akhir, waktu yang diperlukan, perbaikan bagian-bagian yang sulit dan pengayaan yang sulit, kecepatan sajian dan sebagainya.
Demikianlah, dengan tida tahap evaluasi tersebut dapatlah dipastikan kebenaran efektivitas dan efesiensi media yang dikembangkan.[5]
D. Kriteria Evaluasi Media Pembelajaran
Walker dan Hess (1984:2006) memberikan kriteria dalam, me-review media pembelajaran yang berdasarkan pada kualitas, antara lain:
1. Kualitas isi dan tujuan
a. Ketepatan
b. Kepentingan
c. Kelengkapan
d. Keseimbangan
e. Minat atau perhatian
f. Keadilan
g. Kesesuaian dengan situasi siswa
2. Kualitas pembelajaran
a. Memberikan kesempatan belajar
b. Memberikan bantuan untuk belajar
c. Kualitas memotivasi
d. Fleksibiltas pembelajarannya
e. Kualitas tes dan penilaiannya
f. Dapat memberi dampak bagi siswa
g. Dapat membawa dampak bagi guru dan pemelajarannya
3. Kualitas teknis
a. Keterbacaan
b. Mudah digunakan
c. Kualitas tampilan atau tayangan
d. Kualitas penanganan jawaban
e. Kualitas pengelolaan programnya
f. Kualitas pendokumentasiannya.[6]
Evaluasi dapat diartikan sebagai suatu kegiatan yang terencana untuk mengetahui keadaan suatu objek dengan menggunakan instrumen dan hasilnya dibandingkan dengan suatu tolak ukur untuk memperoleh suatu kesimpulan. Fungsi utama evaluasi adalah menelaah suatu objek atau keadaan untuk mendapatkan informasi yang tepat sebagai dasar untuk pengambilan keputusan.
Kalau belajar diartikan sebagai proses interaksi dengan lingkungan sehingga terjadi perubahan tingkah laku pengetahauan (kognitif), ketrampilan (prikomotorik) atau sikap (afektif) maka belajar tidak harus dipersyaratkan dengan adanya guru yang mengajar. Interaksi dengan media (sebagai salah satu lingkungan belajar) dapat menjadi sumber belajar bagi siapa saja. Dan penilaian atau evaluasi media pembelajaran bertujuan untuk melihat apakah penggunaan media itu bisa membentuk atau mempengaruhi tingkah laku pebelejar atau tidak. Serta untuk mengetahui apakah media yang digunakan dalam proses belajar mengajar dapat mencapai tujuan.
II. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang di atas pemakalah dapat menyusun beberapa rumusan masalah sebagai berikut:
A. Apa pengertian evaluasi media pembelajaran ?
B. Ada berapa macam evaluasi media pembelajaran ?
C. Bagaimana tahapan dan prosedur dalam mengevaluasi media pembelajaran?
D. Bagaimana kriteria dalam me-review Media Pembelajaran?
III. PEMBAHASAN
A. Pengertian Evaluasi Media Pembelajaran
Evaluasi pembelajaran merupakan suatu kegiatan untuk menentukan taraf kemajuan suatu pekerjaan didalam pendidikan, sehubungan dengan hal tersebut maka evaluasi merupakan alat untuk mengukur sampai dimana penguasaan murid terhadap bahan pendidikan yang telah diberikan. Begitu juga didalam media pembelajaran. Evaluasi media pembelajaran dimaksudkan untuk mengetahui apakah media yang digunakan dalam proses belajar mengajar tersebut dapat mencapai tujuan.[1]
Disamping itu juga evaluasi dimaksudkan untuk mengadakan perbaikan atau pergantian bila ternyata proses yang diterapkan dalam proses belajar mengajar tidak dapat mencapai tujuan. Aspek penting lainnya pada evaluasi atau penilaian dalam pembelajaran tidak semata-mata dilakukan terhadap hasil belajar, tetapi juga harus dilakukan terhadap proses pembelajaran itu sendiri. Dengan evaluasi tersebut dapat dilakukan revisi program pembelajaran dan strategi pelaksanaan pembelajaran[2]
Apapun juga media yang anda buat, apakah kaset audio film bingkai, film rangkai, transparansi OHP, film, video atau gambar dan permainan/simulasi perlu dinilai terlebih dahulu sebelum dipakai secara luas. Penilaian (evaluasi) ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah media yang anda buat tersebut dapat mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan atau tidak. Hal ini penting untuk diingat dan dilakukan karena banyak orang berangggapan bahwa sekali mereka membuat media pasti 100% ditanggung baik. Anggapan itu sendiri tidaklah keliru karena sebagai pengembang media secara tidak langsung anda telah menurunkan hipotesis bahwa media yang anda buat tersebut dapat memberikan hasil belajar yang lebih baik. Hipotesis tersebut perlu dibuktikan dengan menguji ke sasaran yang dimaksud.[3]
B. Macam-macam Evaluasi
Ada dua macam bentuk penguji cobaan media yang kita kenal yaitu evaluasi formatif dan evaluasi sumatif, antara lain:
1. Evaluasi formatif
Adalah suatu proses untuk mengumpulkan data tentang aktifitas dan efisiensi penggunaan media yang digunakan dalam usaha mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Data yang diperoleh akan digunakan untuk memperbaiki dan menyempurnakan media yang bersangkutan agar dapat digunakan lebih efektif dan efisien. Setelah diperbaiki dan disempurnakan, kemudian diteliti kembali apakah media tersebut layak digunakan atau tidak dalam situasi- situasi tertentu.
2. Evaluasi sumatif
Adalah kelanjutan dari evaluasi formatif yaitu media yang telah diperbaiki dan disempurnakan, kemudian diteliti kembali apakah media tersebut layak digunakan atau tidak dalam situasi- situasi tertentu. Evaluasi semacam inilah yang dinamakan evaluasi sumatif.
C. Tahapan Dan Prosedur Dalam Mengevaluasi Media
Kegiatan evaluasi dalam pengembangan media pendidikan di sini akan dititik beratkan pada kegiatan evaluasi formatif. Adanya komponen evaluasi formatif dalam proses pengembangan media pendidikan ini membedakan prosedur empiris ini dari pendekatan-pendekatan filosofis dan teoritis. Efektivitas dan efisiensi media yang kita kembangkan tidak hanya bersifat teoritis tapi benae-benar telah dibuktikan dilapangan. Adapun tahapan dalam mengevaluasi media ada 3 tahapan diantaranya evaluasi satu lawan satu (one to one), evaluasi kelompok kecil (small group evaluation) dan evaluasi lapangan (field evaluation).
1. Evaluasi satu lawan satu ( one to one )
Pada tahapan evaluasi satu lawan satu ( one to one ), dipilih dua orang atau lebih yang dapat mewakili populasi dari target media yang dibuat. Kemudian sajikan media kepada siswa secara individual. Kedua siswa yang dipilih tersebut satu diantaranya mempunyai kemampuan di bawah rata-rata, dan yang satunya lagi diatas rata-rata.[4]
Prosedur pelaksanaanya adalah sebagai berikut:
a. Jelaskan kepada siswa bahwa anda sedang merancang suatu media baru dan ingin mengetahui bagaimana reaksi mereka terhadap media yang anda buat tersebut.
b Katakan kepada mereka bahwa apabila nanti mereka berbuat salah bukanlah karena kekurangan mereka tetapi karena kekurangsempurnaan media tersebut, sehingga perlu diperbaiki;
c. Usahakan mereka bersikap relaks bebas mengemukakan pendapatnya tentang media tersebut
d. Berikan tes awal untuk mengetahui sejauh mana kemampuan dan pengetahuan siswa terhadap topic yang dimediakan
e. Sajikan media dan catat berapa lama waktu yang anda butuhkan atau dibutuhkan siswa untuk menyajikan/mempelajari media tersebut. Catat pula bagaimana reaksi siswa dan bagian-bagian yang sulit untuk difahami; apakah contoh-contohnya, penjelasannya, petunjuk-petunjuknya, ataukah yang lain
f. Berikan tes yang mengukur keberhasilan media tersebut (post test) dan
g. Analisis informasi yang terkumpul.
2. Evaluasi kelompok kecil ( small gruop evaluation )
Pada tahap ini media perlu dicobakan pada 10-20 orang siswa yang dapat mewakili populasi target. Kalau kurang dari 10 siswa, maka data yang anda peroleh kurang bisa menggambaarkan populasi target. Apabila lebih dari 20, maka kurang bermanfaat untuk evaluasi kelompok kecil.
Prosedur yang ditempuh adalah sbb;
a. Jelaskan bahwa media tersebut pada tahap formatif dan memerlukan umpan balik untuk menyempurnakannya;
b. Berikan tes awal(prtest) untuk mengukur kemampuas dan pengetahuan siswa tentang topic yang dimediakan
c. Sajikan media atau minta kepada siswa untuk mempelajari media tersebt
d. Catat waktu yang diperlukan dan semua betuk umpan balik (langsung atau tak langsung) selama penyajian media
e. Berika tes untuk mengetahui sejauh mana tujuan bisa tercapai (post test)
f. Bagikan kuesioner dan minta siswa untuk mengisinya. Apabila mungkin adankan diskusi yang mendalam denga beberapa siswa. Beberapa pertanyaan yang perlu diajukan antara lain; menarik-tidaknya media tersebut, apa sebabnya; mengerti tidaknya siwa aka pesan yang disampaikan; konsistensi tujuan dan materi program;cukup tidaknya latihan dan contoh yang diberikan. Apabila pertanyaan kuesioner telah dijawab maka informasi yang lebih detil dapat ditanyakan lewat diskusi ini; dan
g. Analisis data-data yag terkumpul
3. Evaluasi lapangan ( field evaluation )
Merupakan tahap akhir dari evaluasi formatif. Yang perlu anda lakukan adalah memperoleh situasi yang semirip mungkin dengan situasi sebenarnya. Setelah melalui 2 tahap sebelumnya, tentunya ini mendekati sempurna.
Pilih 30 orang siswa dengan karakteristik sesuai dengan karakteristik populasi sasaran. Namun hindari efek halo (hallo effect); situasi yang muncul apabila media kita cobakan pada kelompok responden yang salah.
Prosedurnya adalah sbb;
a. Mula-mula pilih siswa yang benar-benar mewakili populas target, kira-kira 30 orang. Usahakan agar mereka mewakili berbagai tingkat kemampuan dan ketrampilan yang ada. Tes kemampuan awal apabila karakteristik belun diketahui. Atas dasar itu pemilihan siswa dilakukan. Tetapi bila kenal karakteristik siswa, tes tak perlu dilakukan
b. Jelaskan kepada mereka apa maksud dari uji lapangan dan apa yang anda harapkan pada akhir kegiatan. Pada umumnya siswa tak terbiasa untuk mengeritik bahan-bahan atau media yang diberikan, karena mereka beranggapan bahwa sudah benar dan efektif. usahakan mereka bersikap relaks daberani mengemukakan penilaian. Jauhkan sedapat mungkin perasaan bahwa uji coba ini menguji kemampuan mereka
c. Berikan tes awal untuk mengukur sejauh mana pengetahuan dan ketrampilan mereka terhadap topic yang ddimediakan
d. Sajikan media terseut kepada mereka. Bentuk penyajiannya tentu sesuai dengan rencana pembuatannya. Untuk prestasi kelompok besar, untuk kelompo kecil atau belajar mandiri.
e. Catat semua respon yang muncul dari siswa selama sajian. Begitu pula waktu yang diperlukan;
f. Berikan tes untuk mengukur seberapa jauh pencapaian hasil belajar siswa setelah sajian media tersrsebut. Hasil tes ini (post test) dibandingkan dengan tes pertama (pre test) akan menunujukkan seberapa efektif dan efesien media yang anda buat tersebut
g. Berkan kuesioner untuk mengetahui pendapat atau sikap mereka terhadap media tersebut dan sajian yang diterimanya; dan
h. Ringkas dan analisislah data-data yang anda peroleh dengan kegiatan-kegiatan tadi; kemampuaan awal, sekor awal dan sekor tes akhir, waktu yang diperlukan, perbaikan bagian-bagian yang sulit dan pengayaan yang sulit, kecepatan sajian dan sebagainya.
Demikianlah, dengan tida tahap evaluasi tersebut dapatlah dipastikan kebenaran efektivitas dan efesiensi media yang dikembangkan.[5]
D. Kriteria Evaluasi Media Pembelajaran
Walker dan Hess (1984:2006) memberikan kriteria dalam, me-review media pembelajaran yang berdasarkan pada kualitas, antara lain:
1. Kualitas isi dan tujuan
a. Ketepatan
b. Kepentingan
c. Kelengkapan
d. Keseimbangan
e. Minat atau perhatian
f. Keadilan
g. Kesesuaian dengan situasi siswa
2. Kualitas pembelajaran
a. Memberikan kesempatan belajar
b. Memberikan bantuan untuk belajar
c. Kualitas memotivasi
d. Fleksibiltas pembelajarannya
e. Kualitas tes dan penilaiannya
f. Dapat memberi dampak bagi siswa
g. Dapat membawa dampak bagi guru dan pemelajarannya
3. Kualitas teknis
a. Keterbacaan
b. Mudah digunakan
c. Kualitas tampilan atau tayangan
d. Kualitas penanganan jawaban
e. Kualitas pengelolaan programnya
f. Kualitas pendokumentasiannya.[6]
[1]Asnawir dan M. Basyiruddin Usman, Media Pembelajaran, (Jakarta: Ciputat Pers, 2002). hal. 167
[2] Nana Sudjana dan Ahmad Rivai, Teknologi Pengajaran, (Bandung: Sinar Baru Algesindo, 2003). hal. 142
[3]Arif S. Sadiman dkk, Media Pendidikan, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1996), hal. 182.
[4] Asnawir dan M. Basyiruddin Usman, Media Pembelajaran..., hal. 167.
[5] Arif S. Sadiman dkk, Media .., hal.184-188.
[6] Cecep Kustandi dan Bambang Sutjipto, Media Pembelajaran, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2011), hal. 145
Tidak ada komentar:
Posting Komentar