Sabtu, 16 Agustus 2014

STUDI KAWASAN ISLAM DI INDIA

I. PENDAHULUAN
India merupakan salah satu negara yang mempunyai peradaban tertua di dunia yang penuh dengan tradisi, aliran keyakinan, seni dan kebudayaan yang beraneka ragam. Dan mungkin selama ini India dikenal sebagai pusat dari ajaran agama Hindu, namun perlu kita ketahui bahwa Islam telah menjadi agama terbesar kedua di India.
Islam berkembang dari masa sebelum kerajaan Mogul hingga datangnya penjajah Inggris ke India, kemudian India merdeka dan Islam tetap tumbuh disana. Menjadi agama minoritas terbanyak di India, tentu tidak dipungkiri Islam menjadi agama yang cukup berpengaruh bagi penduduk India lainnya. Oleh karena itu dalam makalah ini akan dijelaskan lebih lanjut mengenai Islam di India.

II. RUMUSAN MASALAH
A. Batas-batas wilayah India
B. Sejarah perkembangan Islam di India
C. Karakteristik Islam di India

III. PEMBAHASAN
A. Batas-batas Wilayah India
India, republik federasi di Asia Selatan, dengan ibukota New Delhi. Wilayahnya seluas 3.166.414 km2. Negeri itu terletak diantara Laut Arab disebelah barat dan Teluk Benggala di timur. Disebelah utara, negeri ini berbatasan dengan Pegunungan Himalaya, Republik Rakyat Cina, dan Nepal; disebelah timur berbatasan dengan Myanmar; disebelah timur laut dengan Bangladesh, di barat laut dengan Pakistan dan Afghanistan, dan disebelah selatan dengan Samudera Hindia.[1]
Iklim dan cuaca di India berbeda dari satu wilayah dengan wilayah yang lain. Beberapa wilayah, termasuk daerah pesisir mempunyai iklim dan cuaca yang seragam sepanjang tahun. Meskipun demikian, ada beberapa wilayah di India yang memiliki iklim dan cuaca yang nyaman, seperti kota – kota di wilayah utara dan Bangalore disebelah selatan. Selain wilayah tersebut, hampir semua daerah sangat panas pada musim panas.
Secara umum iklim dan cuaca di India dibagi menjadi:
1. Bulan Maret – Juni : musim panas.
2. Bulan Juli – Oktober : musim penghujan.
3. Bulan November – Februari : musim dingin.[2]
Menurut data dari The Pew Forum on Religion & Public Life pada tahun 2010 India merupakan negara dengan jumlah penduduk terbanyak kedua di dunia dengan jumlah penduduk lebih dari 1 miliar jiwa. Sebanyak 14.6 persen atau sekitar 177 juta jiwa penduduknya memeluk agama Islam.[3]

B. Sejarah Perkembangan Islam di India
Peranan muslim India dalam pengembangan Islam dapat dilihat dalam empat tahapan: pertama, masa sebelum kerajaan Mogul (705-1526): kedua, masa kekuasaan Kerajaan Mogul (1526-1858); ketiga, masa kekuasaan Inggris (1858-1947); tahap keempat, Islam pada negara India sekular (1947 sampai sekarang).
Masuknya kaum muslimin ke anak benua India terjadi dalam tiga gelombang yang terpisah. Orang-orang Arab masuk pada abad ke-8, orang-orang Turki pada abad ke-12, dan orang-orang Afghan pada abad ke-16.
Jauh sebelum kerajaan Mogul berdiri, sebenarnya sejak abad ke-1 Hijriah, Islam telah masuk ke India ketika Umar bin Khattab memerintahkan suatu ekspedisi. Pada tahun 643, setelah Umar wafat, orang-orang Arab menaklukan Makran di Baluchistan. Pada masa pemerintahan Bani Umayah, Islam melanjutkan ekspedisi kesana dibawah Panglima Muhammad bin Qasim yang berhasil menguasai Sind, dan mulai tahun 871 orang-orang Arab telah menjadi penghuni tetap disana.[4] Meskipun masih dalam abad pertama Hijrah nabi, tanah-tanah Sind telah menjadi wilayah Kerajaan Islam, namun bagian terbesar dari tanah India belum takluk di bawah pemerintahan Islam. Raja-raja masih memerintah dengan kuat dibeberapa negeri yang besar, dan alam Hindu masih kuat dengan kuil-kuil dan pagoda.[5]Mahmud Gaznawi pada tahun 1020 berhasil menaklukan raja-raja Hindu di wilayah India dan mengislamkannya. Setelah Dinasti Gaznawi runtuh, muncullah dinasti kecil seperti Mamluk, Khalji, Tugluq, dan yang terakhir Dinasti Lody yang didirikan oleh Bahlul Khan Lody (w. 1489). Ketika terjadi kekacauan di negerinya, ia mengundang Muhammad Babur dari Kabul yang kemudian berhasil mendirikan Kerajaan Mogul.
Ketika Mogul di pimpin oleh Aurangzeb, semasa kekuasaannya kerajaan Mogul sebagai salah satu kerajaan adi kuasa. Sehingga mengalami kesuksesan yang amat besar diberbagai bidang. Pertama dalam bidang futuhat Mogul berhasil menguasai daerah yang meliputi Kabul, Lahore, Multan, Delhi, Agra, Oud, Allahabad, Ajmer, Gujarat, Melwa, Bihar, Bengal, Khandes, Berar, Ahmadnagar, Ousra, Kashmir, Bajipur, Galkanda, Tajore, dan Trichinopoli. Kedua dalam bidang ekonomi, bahwa umat Islam pada waktu itu telah mengekspor kain ke Eropa, menghasilkan rempah-rempah, gula, dll yang ketika itu semua merupkan komoditas ekspor. Ketiga dalam bidang pendidikan Mogul sangat cemerlang, mereka membangun masjid, perpustakaan, dan madrasah. Pengajaran waktu itu meliputi filsafat, logika, geometri, sejarah, politik, matematika, dan ilmu agama. Selain itu juga dibangun sekolah - sekolah tinggi. Keempat bidang arsitektur, dapat dilihat dari bangunan – bangunan yang indah seperti Benteng Merah, Masjid Jami’, istana megah di Delhi dan Lahore, dan yang termasuk salah satu dari tujuh keajaiban dunia adalah Taj Mahal di Agra.[6]
Sejak masuknya Inggris di India, rakyat India terutama umat Islam protes dan melawan melalui beberapa wadah, diantaranya gerakan pemberontakan Faqir yang terjadi selama 40 tahun.[7] Karena itu, penjajahan Inggris atas India bagi muslim berarti kehilangan pengaruh politik, ekonomi, budaya, dan agama Islamnya. Hal itu menyebabkan jatuhnya imperium Mogul, sejak itu Muslim India (termasuk Pakistan dan Bangladesh sekarang) merasa semakin di kesampingkan oleh kekuasaan penjajah Inggris. Penderitaan ini semakin bertambah setelah Inggris bekerja sama dengan orang-orang Hindu dan Sikh dalam memerangi kaum muslimin.[8] Walaupun demikian, kebangkitan muslim modern bersamaan dengan semua pengaruh muslim. Namun hal ini tidak memperoleh cukup jaminan dari mayoritas Hindu untuk melindungi identitas , budaya, dan agama orang – orang muslim. Oleh sebab itu hal ini menyebabkan terciptanya Pakistan yang akhirnya terpecah menjadi dua (Pakistan dan Bangladesh). Orang Islam merasa nasibnya jauh lebih membaik di dua negara merdeka itu, karena mendapatkan kemerdekaan serta kedaulatan untuk hidup selamanya. Namun sebaliknya, muslim yang hidup di daerah mayoritas Hindu yang membentuk republik India mengalami situasi yang memburuk. [9]

C. Karakteristik Islam di India
Umat Islam di India menyebar di negara-negara bagian: Uttar Pradesh, Bengali Barat, Bihar, Kerala, Assam, Andra Pradesh, Maharashtra, Kashmir, Tamil Nadu, Gujarat, Karnataka, dan Madya Pradesh. Kebanyakan muslim India adalah petani.[10]
Pada saat ini, kebudayaan Islam India, dengan keserbasamaannya yang menyeluruh dibanding dengan kebudayaan Hindu di anak benua ini, mempunyai dua praktik yang sedikit berbeda antara Muslim di daerah Utara dan Selatan India. Di Utara, Muslim kebanyakan menganut madzhab Hanafi, berbahasa Urdu atau Benggali. Di Selatan, Muslim mengikuti madzhab Syafi’i dan umumnya berbahasa Tamil.[11]
Sekitar 90% Muslim di India beraliran Sunni dan umumnya menganut madzhab Hanafi. Diantara aliran Sunni, ada sekitar empat juta muslim bermadzhab Syafi’i, kebanyakan di negara bagian selatan. Sisanya kebanyakan aliran Syi’ah madzhab Ja’fari di negara-negara bagian barat laut.[12]

                         
[1] Dewan Redaksi Ensiklopedi Islam, Ensiklopedi Islam,(Jakarta: PT Ichtiar Baru van Hoeve, 2002), Cet-X, hlm.209.
[2]Abdul Hayyie al-Kattani.dkk, Studi in Islamic Countries, (Jakarta: Gema Insani, 2009), hlm.255.
[3]10 Negara dengan Jumlah Penduduk Muslim Terbesar di Dunia , http//www.serbasepuluh.blogspot.com/.../10-negara-dengan-jumlah-penduduk-muslim. diunduh pada 21-32014, pukul 18.46.

[4] Dewan Redaksi Ensiklopedi Islam, Ensiklopedi Islam..., Hlm.211.
[5] M.Abdul Karim, Sejarah Islam di India, (Yogyakarta: Bunga Grafies Production, 2003),hlm.12.
[6] Dewan Redaksi Ensiklopedi Islam, Ensiklopedi Islam..., Hlm.211.
[7] M. Abdul Karim, Sejarah Pemikiran dan Peradaban Islam, (Yogyakarta: Pustaka Book Publisher ,2007) , hlm.319.
[8] Ahmad al-Usairy, Sejarah Islam Sejak Zaman Nabi Adam Hingga Abad XX,( Jakarta: Akbarmedia,2009), hlm.447.
[9]M.Ali Kettani, Minoritas Muslim di Dunia Dewasa Ini, (Jakarta:PT.Raja Grafindoperkasa,2005), Hlm. 155-156.
[10] Dewan Redaksi Ensiklopedi Islam, Ensiklopedi Islam..., Hlm.214.
[11] M.Ali Kettani, Minoritas Muslim di Dunia..., Hlm. 157.

[12] M. Ali Kettani, Minoritas Muslim di Dunia...hlm. 169-170.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar