Selasa, 17 September 2013

KEIKUT SERTAAN KEGIATAN GURU DISEKOLAH

KEIKUT SERTAAN KEGIATAN GURU DISEKOLAH

a. Mengembangkan filsafat pendidikan.
Pendidikan ialah ilmu, seni, teknik, dan juga filsafat, semuanya menjadi satu. Filsafat pendidikan ialah penerapan filsafat pada penelitian masalah-masalah pendidikan. Mengembangkan filsafat pendidikan berarti bahwa dalam setiap langkah kegiatan mendidik selalu berusaha hendak menjawab apakah yang sedang kita lakukan, bagaimana kita melakukannya apa sebab kita melakukannya, dan untuk apakah kita melakukannya.
Adalah menjadi keharusan guru untuk setidak-tidaknya mengetahui Filsafat pendidikan itu dan tidak mungkin memperaktekan  apa yang tidak ia ketahui.
 Membicarakan secara terbuka apa yang mereka yakini sehingga mencapai pengertian-pengertian dasar mengenai hakekat anak, fungsi dan tujuan sekolah dalam masyarakat, dan bagaimana cara mengajar-belajar yang baik.
b. Memperbaiki dan menyesuaikan kurikulum.
            Biasanya penyusunan kurikulum serta perubahan dan penyesuaiannya dilakukan pada tingkat inspeksi dengan bantuan sejumlah kepala-kepala sekolah,
Guru-guru sendiri untuk sebagian terbesar tidak mengambil bagian apapun dalam perencanaan perbaikan kurikulum itu Mereka tinggal menerima dan menggunakan saja menurut apa adanya.
Prosedur itu, menghadapi berbagai kesulitasi dalam praktek perbaikan pendidikan dan pengajaran. Kita masih ingat akan mata pelajaran civics, krida dan prakarya yang ditambahkan pada kurikulum ' gaya baru", dan kegiatan-kegiatan pembaharuan seperti mengajar secara unit teaching, diskusi kelompok, memimpin community survey, menyusun test-objective serta pengolahan hasilnya, dan lain-lain yang pada umumnya mengalami kesukaran/ kemacetan dalam pelaksanaan, karena hal-hal tersebut hanya ditentukan dari atas, guru-guru tidak diikut-sertakan. Keadaan yang demikian mengakibatkan banyak usaha perbaikan pengajaran yang hanya tinggal di atas kertas saja.
Hal yang demikian menimbulkan pengertian tentang keharusan untuk mengikut sertakan guru-guru dalam usaha memperbaiki dan menyesuaikan kurikulum.
c. Merencanakan Program Supervisi
Dengan supervisi dimaksudkan, kegiatan-kegiatan pengawasan yang langsung ditujukan untuk memperbaiki situasi mengajar  belajar dalam kelas. Tujuannya yang pokok ialah membantu para guru untuk tumbuh secara pribadi dan profesionil dan untuk belajar memecahkan sendiri masalah-masalah yang mereka hadapi dalam tugasnya.       
Kegiatan-kegiatan supervisi meliputi teknik-teknik pembicaraan individuil, pertemuan secara kelompok, kunjungan kelas, ceramah, workshop, demonstrasi mengajar, teknik-teknik dan metode-metode mengajar yang baru, penilaian terhadap mengajar secara sistematis, dan pertukaran pengalaman-pengalaman dan gagasan-gagasan baru.
d. Merencanakan kebijaksanaan-kebijaksanaan Kepegawaian .
Di masa yang lampau, guru-guru tidak mempunyai suara apapun tentang sifat dari kebijaksanaan-kebijaksanaan kepegawaian yang menyangkut tugas dan jabatannya. Mereka tinggal menerima dan menjalankan saja atas penempatan, pengangkatan, penentuan gajinya, kesejahteraannya, pemberhentiannya, dsb. Semua kebijaksanaan tersebut dibuat dan ditentukan oleh fihak atasan di tingkat pusat.
Dalam zaman dan sistim pendidikan yang bersifat nasional dan demokratis seperti sekarang ini, kebijaksanaan-kebijaksanaan kolonial dan otokratis itu harus ditinggalkan. Sekarang, dengan adanya PGRI dan makin berkembangnya kesadaran dan pengertian akan perlunya demokrasi dalam pendidikan pada pemimpin-pemimpin pendidikan dan pendidik/guru kita pada umumnya kebijaksanaan-kebijaksanaan kepegawaian makin berubah ke arah pelaksanaan yang demokratis.
Adapun kebijaksanaan-kebijaksanaan kepegawaian yang memerlukan ikut sertanya guru-guru dalam perencanaannya  tentu saja harus melalui permusyawaratan perwakilan  antara lain ialah: masalah penempatan, orientasi, promosi (kenaikan pangkat/jabatan), pemberhentian (pensiun, pemecatan, dsb.), pemindahan , pemberian tugas belajar, cuti, konduite, masalah gaji, pengobatan, dan kesejahteraan guru-guru dan petugas-petugas pendidikan pada umumnya.
e. Kesempatan-kesempatan berparttsipasi lainnya
Masih banyak kesempatan-kesempatan lain yang mengharuskan ikut-sertanya guru-guru dalam administrasi sekolah. Beberapa di antaranya ialah:
1.      Menyelidiki buku-buku sumber bagi guru dan buku-buku pelajaran bagi murid-murid
2.      Merencanakan dan merumuskan tujuan-tujuan dari kegiatan-kegiatan extra kurikuler, pelaksanaan dan sistim penilaiannya.
3.      Menentukan dan menyusun tata-tertib sekolah
4.      Menetapkan syarat-syarat penerimaan murid baru.
5.      Menentukan syarat-syarat kenaikan kelas.
6.      Menyusun acara Ulangan-ulangan Umum.
7.      Menetapkan daftar pengawasan murid di halaman sekolah.
8.      Merumuskan kebijaksanaan tentang pembagian tugas mengajar guru-guru.
9.      Menyusun daftar pelajaran umum.
10.  Menetapkan pengawasan dan penilaian kebersihan gedung dan halaman sekolah.
11.  Merencanakan penggunaan ruangan-ruangan sekolah.
12.  Merencanakan penilaian kemajuan-kemajuan program sekolah.
13.  Menetapkan pengawasan dan bimbingan kegiatan-kegiatan organisasi murid.
14.  Merencanakan penyelenggaraan pengawasan ujian dan pemeriksaan pekerjaan ujian.
15.  Merencanakan kegiatan-kegiatan upacara hari-hari nasional,keagamaan, dan sebagainya.
16.  Merencanakan dan memimpin rapat-rapat guru.
17.  Menyelidiki dan memilih buku-buku bacaan bagi perpustakaan sekolah.
18.  Menyusun peraturan-peraturan dan penyelenggaraan perpustakaan.
19.  Memikirkan usaha-usaha memajukan kesejahteraan guru pegawai dan murid murid.
20.  Merencanakan dan membantu kelancaran ketata-usahaan sekolah.





DAFTAR PUSTAKA



Drs. M.Ngalim Purwanto Dkk, Administrsai Pendidikan, Mutiara Jakarta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar